Walaupun pihak pro Brexit menyatakan bahwa peristiwa ini merupakan hari  bersejarah karena peristiwa ini memerdekakan kembali Inggris sehingga  persatuan dan demokrasi Inggris lebih baik, namun sebaliknya pihak kontra Brexit seperti Skotlandia menyatakan ingin bergabung kembali dengan Uni Eropa setelah nantinya akan melakukan referendum secara terpisah.
Brexit memang peristiwa bersejarah yang mewarnai penghujung tahun 2020 ini. Â Banyak kalangan yang menyatakan pisahnya Inggris dengan Uni Eropa memang sangat mengagetkan dan menilai bahwa baik Uni Eropa maupun Inggris menjadi lebih lemah karena terlalu banyak mengalami kehilangan banyak hal.
Namun bagi Inggris walaupun saat ini masih mengalami ancaman kemerdekaan dari Irlandia dan Skotlandia, paling tidak peristiwa ini melegakan karena akhirnya  terlihat cahaya terang  di ujung terowongan panjang yang selama ini gelap.
Brexit memang telah membuat warga  Inggris terpecah, namun proses demokrasi harus berlangsung dan Inggris telah menuntaskannya dengan baik secara demokratis.
Kini keraguan akan kepemimpinan Boris Johnson tentunya akan berkurang karena kepiawaiannya dalam melakukan negosiasi dan menghadapi lawan politiknya dengan cara yang dianggap oleh banyak warga Inggris sebagai "eksentrik".
Dalam kondisi sulit memang diperlukan tokoh "eksentrik" yang memiliki pola pikir out of the box yang dapat membawa keluar negara  dari krisis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H