Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Premanisme Kelas Teri, Survival the Fittest Era Milenial

11 September 2020   17:17 Diperbarui: 11 September 2020   17:34 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita ini mungkin hanya sepenggal babak kehidupan yang mungkin saja terjadi dimana mana yang menggambarkan aksi  premanisme telah merasuk di semua sendi kehidupan termasuk di kehidupan orang kecil sekalipun.

Tanpa ada rasa malu dan sungkan di depan orang banyak pria ini melakukan aksi premanisme yang dianggapnya wajar karena pedagang tersebut berjualan di wilayah "kekuasaan" preman ini.

Melihat tingkah laku pria ini saya teringat teori Darwin dalam bukunya the Origin of Species by Means of Natural Selection, yang ditulis dari kumpulan pengalamannya di pulau Galapagos yang sangat unik dan dipublikasikannya pada 24 November 1859,

Ungkapan Darwin "Survival the Fittest" sangat cocok untuk menggambarkan pria ini. Dia memang kuat dan ditakuti sehingga dia dengan leluasa merajalela "melindas  dan memangsa" orang di sekitarnya untuk berkuasa di wilayahnya dan bertahan hidup. Sementara pedagang gorengan dan nasi kuning merupakan kelompok lemah yang menjadi korban kekuatan pria tersebut.

Terbayang di pikiran saya bagaimana pedagang gorengan dan pedagang nasi kuning memulai perjuangannya sejak tengah malam belanja bahan bahan dagangannya dan setelah itu menyiapkan dagangannya yang harus siap sebelum subuh.

Perjuangan kedua pedagang ini mungkin sangat berat bagi mereka berdua, tapi mungkin juga karena merupakan bagian dari kehidupan yang mereka harus lalui sudah menjadi kebiasaan dan baigian hidup mereka yang jika tidak dilakukan keluarganya akan tidak bisa hidup karena tidak ada pendapatan lain.

Keuntungan yang didapatkan dari kerja keras mereka mungkin tidak seberapa tapi tetesan keringat mereka sangat berarti bagi keluargnya dan juga mulia bagi sang Khaliq.

Sementara dengan penampilannya yang garang pria penjarah dagangan mereka juga mengeluarkan keringat tapi tidak sebasah pedagang tersebut namun mungkin dapat menikmati kehidupannya lebih "nyaman"  dengan cara mempermainkan ketakutan orang lain.

Aksi preman kelas teri ini tampaknya sudah sangat meluas karena kemungkinan dia sudah dikenal baik di wilayah tersebut dan orang disekitarnya sudah memaklumi tindakannya.

Survival the fittest ala preman kelas teri ini memang sangat disayangkan terjadi di tengah tengah kehidupan modern dimana manusia diberi kelebihan  utama berupa otak untuk berpikir dan menjalankan kehidupannya dengan cara yang lebih baik.

Sangat jelas perbedaannya ketika Darwin mengeluarkan pendapatnya terkait Survival the fittest ini karena Darwin berbicara masalah hewan dan tumbuhan bukan manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki tingkat intelegensia yang jauh lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun