Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Meningkatkan Imunitas di Tengah Pandemi Covid-19

14 April 2020   09:38 Diperbarui: 14 April 2020   09:59 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: hosthealthcare.com

Data empiris di lapangan memang menunjukkan bahwa seberapa parah dampak virus korona pada kondisi tubuh seseorang salah satunya ditentukan oleh sistem imunitas tubuh kita.

Sampai saat ini vaksin khusus yang digunakan untuk menangkal virus Covid-19 memang belum ditemukan dan tersedia secara komersil, namun berbagai cara dapat kita lakukan untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh kita di tengah tengah pandemi ini.

Mengapa sistem imunitas kita berbeda?

Sistem imunitas  tubuh kita salah satunya  ditentukan oleh umur.  Pada umumnya ketika seseorang dalam usia dini maupun usia yang sudah lanjut  sistem imun tubuh nya akan lebih rendah jika dibandingkan dengan orang yang usianya masih muda. Perbedaan sistem imun inilah yang menyebabkan terjadinya variasi ketahanan terhadap serangan virus Covid-19.

Disamping itu status kesehatan seseorang juga sangat menentukan kualitas sistem imunitas.  Sebagai contoh penderita autoimmune dan juga orang yang sedang menjalani  kemoterapi sistem imunitasnya lebih rendah jika dibandingkan dengan orang normal.

Disamping itu jika seseorang memiliki riwayat penyakit seperti jantung, paru paru dan diabetes sistem imun tibuhnya tidak dapat berfungsi secara optimal.  Disamping itu stress yang terjadi pada seseorang pada level tertentu dapat menurunkan sistem imunitas tubuh.

Mengapa sistem imun tidak berdaya?

Jika kita berbicara tentang sistem imun tubuh, maka kita paling tidak harus mendiskusikan tipe sel dan molekul seperti antibodi.  Garis depan pertahanan  tubuh kita dimulai dengan diinisiasinya sistem imun tubuh jika ada benda asing seperti bakteri dan virus yang menginvasi tubuh kita.

Jika seseorang kemasukan bakteri atau virus, maka tubuh akan menghasilkan interferon yang merupakan molekul antiviral.

Menurut pakar imunologi sel sel akan mulai menghasilkan molekul antiviral dengan tujuan untuk menghentikan invasi dan perkembangan virus di dalam tubuh. Langkah sel ini selanjutnya akan menghasilkan cytokine yang menyebabkan demam dan inflamasi jaringan dan sel mulai mati.

Sel darah putih juga berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh dengan cara mendeteksi sel yang terinfeksi dan membunuhnya.

Sistem pertahanan tubuh lapis kedua melibatkan monocytes, macrophages dan  neutrophil  yang berfungsi untuk menemukan dan menentukan infeksi yang terjadi akibat serangan virus ini.  Selanjutnya setelah ditentukan akan dilepaskan hormon imunitas  dan mulai mengantisipasi sel yang terinfeksi.

Lapisan Ketiga  sistem pertahanan tubuh melibatkan sel darah putih seperti T-Cell yang berfungsi untuk mematikan  sel sel yang terinfeksi. Sedangkan B-Cell akan menghasilkan antibodi untuk menetralisir virus atau dengan cara melapisinya seban subtansi sehingga T-cell dapat mengenali sel yang terinfeksi.

Tiga mekanisme pertahanan tubuh di atas umumnya digunakan untuk mempertahankan tubuh dari serangan bakteri, virus ataupun benda akan yang akan membahayakan tubuh.

Dalam kasus infeksi virus SARS-Cov-2 memang ada masalah tersendiri karena kita  tidak memiliki antibodi ataupun sistem imun yang memadai dan spesifik, sehingga sistem imun tubuh kita tidak dapat menghentikan penggandaan dan perkembangbiakkan virus ini.  Dalam situasi seperti ini virus akan terus menginvasi dan menyebabkan terjadinya inflamasi terutama di organ pernafasan paru paru yang menyebabkan terjadinya pneumonia.

Berbagai cara Meningkatkan imunitas

Menurut pakar nutrisi dan imunologi, cara terbaik untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh adalah menjaga fungsi tubuh vital  seperti jantung, paru, ginjal berfungsi dengan baik.

(1) Perbaikan Gizi

Dari segi nutrisi memang tidak ada  diet tertentu yang ditujukan secara spesifik unntuk meningkatkan sistem imunitas, namun para pakar menganjurkan agar kita menghindari mengkonsumsi makanan yang sudah diproses yang mengandung kadar gula tinggi.

Asupan makanan memang sangat vital dalam menjaga sistem imunitas tubuh kita karena makanan tertentu yang kita konsumsi mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.  Jenis makanan yang mengandung vitamin A, B, C, D dan E dan juga mineral seperti besi, zinc dan selenium akan sangat membantu.

Mikro nutrien yang kita konsumsi berperan penting dalam menginisiasi sistem imunitas tubuh kita dengan cara berperan dalam memproduksi sel sel yang terkait dengan sistem imunitas tubuh.

Sebagai contoh, vitamin A dan zinc  berfungsi mempertahankan integritas kulit dan lapisan organ vital seperti organ pernafasan. Demikian juga Vitamin B12 dan zat besi berperan sentral dalam menghasilkan haemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen dalam darah.

Disamping itu vitamin C dan E serta selenium berperan dalam mengendalikan imflamasi yang disebabkan oleh stress  oksidatif yang diakibatkan oleh radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan dinding sel

Salah satu cara untuk memenuhi asupan vitamin dan mineral yang sangat vital mendukung sistem imunitas tubuh ini adalah memperhatikan kualitas gizi makanan yang kita konsumsi.  Jenis makanan  yang kaya akan vitamin dan mineral memenag dibutuhkan oleh tubuh kita.

Berikut adalah jenis makanan yang kaya vitamin dan mineral:

  • Vitamin A: ikan, kuning telur, keju, tahu, kacang kacangan, biji bijian, leguminosa
  • Vitamin B6 (riboflavin): sereal, leguminosa, sayuran hijau, buah, kacang kacangan, ikan, ayam dan daging
  • Vitamin B9 (folate): sayuran hijau, leguminosa, kacang kacangan, biji bijian, roti.
  • Vitamin B12: telur, daging, susu, kedelai.
  • Vitamin C: jeruk, lemon, berry, kiwi, tomat brokoli, capsicum
  • Vitamin D: telur, ikan, susu, margarin ditambah dengan berjemur
  • Vitamin E: kacang kacangan, sayuran hijau  dan minyak sayur.
  •  Zat besi: daging, ayam, ikan, leguminosa,  sereal.
  •  Zinc: kerang, seafood, daging, ayam, kacang kacangan
  • Selenium:  kacang kacangan, daging, sereal dan jamur
  • Folate: sayuran hijau
  • Beta-carotene:  wortel, ubu jalar, bayam, labu, brokoli.
  • Kalsium:  sayuran hijau, brokoli, bok choy, bayam, Chinese cabbage
  • Potassium: sayuran hijau, bayam, kale, wortel, kentang, ubi jalar, labu, tomat, mentimun, zucchini, terong dan kacang kacangan

Banyak yang salah kaprah dan ikut ikutan mengkonsumsi vitamin terutama vitamin C dosis tinggi di tengah tengah pandemi virus Covid-19 ini.

Tambahan asupan vitamin memang tidak diperlukan kecuali memang tubuh kita memerlukannya seperti misalnya pada kasus defisiensi nutrient dan pada kasus orang menderita penyakit tertentu seperti gangguan pencernaan dan cystic fibrosis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum ada bukti bahwa vitamin C dapat menunda terjadinya infeksi saluran pernafasan pada orang yang terpapar Covid-19.

Olah raga

Hasil penelitan memang menunjukkan bahwa jika seseorang melakukan olah raga rutin dalam jangka panjang, maka jantung dan paru parunya akan lebih sehat jika dibandingkan dengan orang yang tidak berolahraga.  Disamping itu orang yang melakukan olah raga rutin sistem imunitas tubuh nya akan lebih baik. Oleh sebab itu dalam pandemi ini orang dianjurkan tetap berolahraga dengan cara tetap memperhatikan social distancing,

Ayo tingkatkan sistem imunitas tubuh kita di tengah tengan pandemi Covid-19

Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun