Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Flu Babi Mulai Mewabah, Indonesia Perlu Waspada

8 Februari 2019   09:19 Diperbarui: 10 Februari 2019   02:32 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Greater Kashmir

Masih melekat dalam ingatan kita betapa berbahayanya dan cepatnya penyebaran flu babi yang disebabkan oleh virus H1N1 yang melanda dunia di tahun 2009 lalu.

Menurut FAO pandemik  flu babi saat itu menimbulkan korban jiwa sebanyak 18.500 orang yang melanda 214 negara yang akhirnya baru mereda pada bulan Agustus 2010 lalu.

Kini flu babi kembali menghantui dunia karena sudah mulai menyebar secara cepat dan memakan korban jiwa.

Wabah flu babi di India sudah memakan korban 76 jiwa; Photo Getty Images
Wabah flu babi di India sudah memakan korban 76 jiwa; Photo Getty Images
Dalam bulan ini saja kasus flu babi meledak di Maroko dan  sudah memakan 9 korban jiwa.  Sedangkan di India Ffu babi   di India sudah memakan korban jiwa 76 orang. Tampaknya belum ada tanda tanda mereda bahkan sebaliknya semakin meluas.

Penyebaran flu babi ini sudah mencapai Jepang. Di Jepang masalah mewabahnya flu babi ini semakin serius karena sudah mencapai wilayah Jepang Tengah dan Jepang Barat.

Jepang siaga 1 flu babi. Sumber: The Japan Times
Jepang siaga 1 flu babi. Sumber: The Japan Times
Flu Babi pertama kalinya dideteksi di Gifu Prefecture bulan September lalu dan menyebar secara cepat ke Aichi Prefecture, Shiga dan  Nagano prefecture.  Walaupun sampai sekarang belum ada korban jiwa namun tercatat sudah 15.000 babi terjangkit.

Otoritas kesehatan Jepang sangat cemas menghadapi situasi ini karena berdampak tidak saja pada industri peternakan karena harus dilakukan pemusnahan ternak  dan sterilisasi wilayah yang terdampak namun juga resiko penyebaran pada manusia yang sangat tinggi

Apa itu Flu Babi?

Flu babi sampai saat ini diketuhui disebabkan oleh virus H1N1 yang biasa menyerang babi, namun flu babi ini dapat menulari manusia yang penyebarannya melalui udara.  Manusia dapat tertular flu babi ini jika menghirup udara yang mengandung virus H1N1 melalui pernafasan. 

Pada manusia dampak  flu babi ini akan berakibat fatal jika terlambat ditangani. Flu burung ini biasanya mulai merebak ketika cuaca lebih dingin dimana sistem kekebalan tubuh kita menurun.

Penderita flu babi  biasanya mengalami gejala berikut:

  • Deman secara tiba tiba (suhu tubuh 38oC atau lebih)
  • Tubuh terasa sakit semua
  • Merasa lemas dan Lelah
  • Mengalami Batuk kering
  • Sakit Tenggorokan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual dan sakit lambung
  • Muntah

Flu babi dapat dikurangi dampaknya dengan mengkonsumsi obat anti viral seperti Relenza (zanamivir) dan Tamiflu (oseltamivir). Dengan mengkonsumsi obat ini segera setelah terdeteksi sebagai flu babi akan membantu perkembangan dan penyebaran virus ini di tubuh penderita sehingga dapat mengurangi dampak negatif  dari flu babi ini

Vaksin untuk flu  ini sudah ada sejak tahun 2011 lalu yang biasanya ditujukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh kita terhadap 3 strain flu yang salah satunya adalah H1N1 yang dikenal sebagai flu babi.

Wilayah rawan penyebaran flu. Sumber: FAO
Wilayah rawan penyebaran flu. Sumber: FAO
Perlu Waspada

Data yang dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia WHO tanggal 4 Februari lalu menunjukkan penyebaran flu babi yang semakin meluas dan Indonesia merupakan salah satu daerah rawan penyebaran virus flu babi ini.

Dengan melihat perkembangan penyebaran dan mulai banyaknya korban jiwa akibat flu babi ini sudah selayaknya Indonesia mengantisipasi mewabahnya flu babi ini di Indonesia karena penyebarannya yang sangat cepat.

Pemerintah berbagai negara kini sudah menyiagakan fasilitas dan tenaga kesehatannya untuk mencegah mewabahnya flu burung ini.  Semoga pemerintah Indonesia juga sudah siap mengantisipasi kembalinya wabah flu babi ini dan tidak menimbulkan kepanikan seperti kejadian sebelumnya.

Rujukan: satu, dua, tiga, empat, lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun