Rasanya dunia tidak dapat dipisahkan dari kopi, karena sebagai gambaran saja angka ekspor  kopi Arabika dunia mencapai US$ 14 milyar per tahunnya, belum lagi jenis kopi Robusta dan lainnya. Lima yang tercatat sebagai penghasil kopi top dunia adalah Brazil, Vietnam, Kolumbia, Indonesia dan Ethopia (sumber).
70% produksi kopi dunia adalah jenis kopi Arabika yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi dan sisanya adalah kopi Robusta yang  disamping lebih murah juga lebih mudah menanamnya dan memeliharanya.
Tidak banyak diantara kita yang mengetahui bahwa ada sebanyak  124 jenis kopi yang ada di muka bumi ini, namun  hanya ada  dua jenis kopi yang paling umum  dinikmati Arabica (Coffea arabica) and Robusta (Coffea canephora).
Materi genetik kopi liar ini sangat diperlukan agar kopi dapat bertahan di muka bumi untuk menghadapi perubahan iklim yang semakin memburuk di masa mendatang dan berbagai penyakit yang diprediksi akan muncul sebagai akibat dari perubahan iklim ini. Sebagian besar kopi liar tumbuh di hutan di Afrika, pulau Madagaskar, India, Sri Langka dan Australia.
Sekitar 100 jenis kopi yang ada di dunia ini tumbuh secara alami di hutan hutan termasuk kopi Robusta dan Arabika.
Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa 60% dari 124 jenis kopi yang ada di muka bumi ini sudah dalam status langka dan bahkan diantaranya sangat langka. Â Artinya jika tidak daiambil langkah pelestariannya, maka jenis kopi ini akan musnah dari muka bumi ini.
Hasil penelitian yabng dipublikasikan di the journal, Science Advances menunjukkan bahwa upaya dunia untuk menahan laju kemunahan kopi ini masih belum memadai karena tercatat 75 jenis kopi liar terancam punah.
Didamping itu studi yang dipublikasikan di Global Change Biology memprediksi bahwa pada tahun 2088 mendatang 50% dari jenis kopi liar yang ada di dunia ini akan punah terutama akibat terjadinya perubahan iklim yang membuat kopi tidak dapat lagi tumbuh secara alami di habitatnya.
Secara teknis upaya pelestarian benih kopi ternyata memiliki kendala tersendiri karena 40% dari benih kopi yang ada  tidak dapat bertahan pada suhu sangat rendah sebagai bagian dari prosedur penyimpanan benih kopi dalam jangka panjang jika benihnya akan di simpan di bank benih.
Kini dunia harus mencari jalan keluar agar jenis kopi liar tidak musnah dari permukaan bumi dan tentunya tidak ada yang berharap di dunia ini nantinya hanya ada tinggal 2 jenis kopi saja yaitu Arabika dan Robusta.
Kini kopi hitamnya kopi terasa lebih pahit bagi pengeyuput fanatiknya karena ancaman punahnya kopi ini ditengah tengah pemanasan global dan perubahan iklim yang tengah melanda dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H