Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Konglomerat Sushi dan Raja Tuna yang Menghebohkan Dunia

6 Januari 2019   08:53 Diperbarui: 6 Januari 2019   10:05 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sushi tuna kelas atas. Photo: steak house

Populasi Tuna Sirip Biru dalam keadaan kritis. Photo: Brian J. Skerry/Getty Images/National Geographic
Populasi Tuna Sirip Biru dalam keadaan kritis. Photo: Brian J. Skerry/Getty Images/National Geographic
Pola migrasi tuna sirip biru dan wilayah rawannya. Sumber:Vox
Pola migrasi tuna sirip biru dan wilayah rawannya. Sumber:Vox
Pola migrasi tuna dan tempat berkembang biaknya. Sumber: Bluefin Tuna Reserach
Pola migrasi tuna dan tempat berkembang biaknya. Sumber: Bluefin Tuna Reserach
Setelah usia tuna mencapai 2 tahun mereka melakukan migrasi sejauh 11.000 km ke perairan California dan semenanjung Baja di Mexico dan setelah 2-4 tahun kembali lagi ke tempat asalnya di perairan Pasific Barat untuk memijah.

Hal yang sangat disayangkan adalah  nelayan di Jepang, Korea Selatan dan Mexico seringkali menangkap tuna sirip biru ini sebelum mencapai usia dewasa kelamin, sehingga berpengaruh besar terhadap kelangsungan hidup tuna sirip biru ini.

Disamping itu ternyata tuna sirip biru ini sangat sulit dibudidayakan di luar habitat liarnya karena sangat sensifif terhadap cahaya dan bunyi.  Sehingga walaupun ada upaya untuk membudidayakan tuna sirip biru ini di beberapa negara termasuk Australia, ikan ini sangat jarang memijah dan berkembang biak.

Disamping itu tingkah laku berenang ikan tuna sirip biru yang meluncur dengan kecepatan tinggi seperti  torpedo ini sangat sulit dibudidayakan karena sering kali mengalami kematian karena menabrak  jaring ataupun langka ikan tempat memelihara ikan ini.

Saat ini populasi tuna biru asal Pasifik memang tampaknya sudah dalam keadaan kritis karena diperkirakan populasi nya   sudah berkurang sebanyak 96% jika dibandingkan era sebelum diadakan penangkapan besar besaran tuna sirip biru ini.

Upaya pelestarian tuna sirip biru ini memang sudah disepakati dunia termasuk Jepang dengan target menaikkan populasinya sebesar 20% di tahun 2034 mendatang.

Semoga manusia dan tuna sirip biru ini dapat hidup berdampingan secara lebih harmonis.

Rujukan:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun