Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tren terbaru, Resep Sosial bagi Pasien Manula

16 Oktober 2018   10:43 Diperbarui: 16 Oktober 2018   11:40 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada  kenyataannya keberhasilan resep sosial yang diberikan kepada pasien manula ini tergantung pada kualitas interaksi.  Artinya frekuensi bertemu terkadang tidak efektif jika interaksi dengan orang lain tersebut tidak berkualitas. Artinya suasana hati pasien dan kecocokan suasana batin dengan orang yang diajak berinteraksi sangat menentukan keberhasilan resep sosial ini.

Rasa gelisah, kesepian dan ketakutan akibat ketersendirian juga melanda kaum muda.  Namun kaum muda ini walaupun tinggal menyendiri masih dapat berinteraksi dengan orang lain melalui kegiatan di media sosial, sehingga resiko kesepian ini berkembang menjadi akut lebih rendah jika dibandingkan dengan manula. Namun interaksi di media sosial ini pada umumnya kurang memberikan dampak jika dibandingkan dengan interaksi langsung.

Dalam ketersendiriannya manula disamping mengalami kesepian juga mengalami keterbatasan fisik karena usia tuanya.  Oleh sebab itu kombinasi keterbatasan fisik dan kejiwaan ini menyebabkan manula mengalami resiko penurunan daya ingat dan kualitas kesehatan yang lebih besar.

Kecenderungan semakin banyaknya praktisi kesehatan memberikan resep sosial dibanding dengan resep obat kepada pasien manula merupakan cara alternatif  dalam menjaga kualitas hidup manula.

Melalui tren ini kualitas hidup manula dapat ditingkatnya dengan harapan manula merasa lebih bahagia dalam menjalani sisa hidupnya..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun