Hongkong dikenal sebagai titik pusat peerdagangan sirip ikan hiu yang sudah dikeringkan yang skala nya mencapai 50% dari total perdagangan sirip hiu dunia.
Angka ini memang sangat mengkhawatirkan karena 33% dari sirip hiu kering yang diperdagangkan di Hongkong berasal dari jenis ikan hiu yang terancam punah berdasarkan daftar yang dikeluarkan oleh the International Union for Conservation of Nature.
Upaya Pelestarian
Tingginya angka permintaan akan sirip hiu yang memicu perburuan ikan hiu yang tidak terkendali membuat dunia didesak  untuk melakukan tindakan nyata agar ikan hiu ini tidak punah.
Upaya pelestarian ikan hiu memang tidak saja menyangkut perubahan sikap  para penggemar kuliner, namun juga otoritas negara negara yang penduduknya menggemari kuliner ini. Di dunia saat ini tercatat sudah lebih dari 20 negara membatasi atau bahkan melarang perburuan ikan hiu.
Upaya yang dilakukan dunia untuk menjaga keberadaan ikan hiu ini tampaknya mulai membuahkan hasil walaupun belum sampai pada tingkat yang memuaskan. Pemerintah Tiongkok misalnya saat ini melarang penyajian sup sirip hiu di acara resmi pemerintahan dan perusahan penerbangan dilarang untuk menyajikan kuliner ini.
Sebagai contoh sejak tahun 2001 konsumsi sirip hiu di Tiongkok menurun sebanyak 50-70%. Â Disamping itu dalam kurun waktu 2011-2014 angka impor sirip hiu Tiongkok menurun sebesar 81%.
Salah satu restoran elit penyaji kuliner sirip hiu terbesar dunia di Hongkong sudah mengumumkan akan berhenti menyajikan kuliner ini mulai tahun 2020 mendatang.
Muatan kapal yang ditangkap ini nilainya mencapai US6,2 juta dan diperkirakan untuk mencapai jumlah muaran sirip ikan hiu sebanyak ini telah membunuh sekitar 15.000 - 16.000 ikan hiu.