Dalam kehidupan yang serba modern ini asupan zat besi dapat berasal dari bahan makanan yang secara alamiah  memang kaya akan zat besi dan dapat juga berasal dari makanan dan minuman yang telah diperkaya zat besinya.
Beberapa bahan makanan yang mengandung zat besi tinggi diantaranya daging merah, telor, seafood, hati, roti fermentasi, sayuran yang berwarna hijau tua seperti kale, bayam, kangkung, kacang polong, lentil, tomat, beetroot, selai kacang, kurma, raisin, delima, kacang kacangan, madu, susu, apel, oat, kedelai, pisang, molases dan jamur.
Roti dan cereal yang diperkaya dengan zat besi misalnya akan berbeda daya serap zat besinya  oleh tubuh kita jika dikonsumsi bersamaan dengan jus buah. Â
Tubuh kita akan menyerap zat besi lebih banyak jika roti dan sereal yang kaya akan zat besi tersebut  dikonsumsi bersamaan dengan jus buah saat sarapan pagi  jika dibandingkan hanya mengkonsumsi roti dan sereal tersebut tanpa jus buah. Hal ini disebabkan karena vitamin C yang dikandung oleh jus buah akan memudahkan zat besi untuk diserap oleh tubuh kita.
Sebaliknya jika  roti dan seral yang kaya akan zat besi kita konsumsi bersama dengan secangkir kopi, maka justru daya serap zat besinya akan menurun.
Kopi yang kita minum mengandung senyawa yang dinamakan  polyphenols yang akan mengikat zat besi sehingga menyebabkan zat besi sulit diserap oleh tubuh kita.
Jadi untuk sarapan dengan menu makanan yang kaya akan zat besi seperti roti dan sereal yang dtelah diperkaya dengan zat besi akan lebih baik jika disertai dengan meminum jus buah.Â
Jika kita pencandu kopi yang sudah memiliki kebiasaan minum kopi saat sarapan pagi maka disarankan untuk menunda minum kopi nya  sekitar 30 menit setelah kita mengkonsumsi sarapan agar penghambatan penyerapan zat besi ini dapat dihindari.
Mentah, dikukus atau direbus?
Sebagian dari kita mungkin lebih menyukai bahan makanan yang mengandung zat besi tinggi secara alami. Â Dalam hal ini agar kita dapat mengambil manfaat maksimal disarankan untuk memperhatikan cara memasaknya.