Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Belanda Bangun Peternakan Terapung Pertama Dunia

19 Agustus 2018   11:26 Diperbarui: 19 Agustus 2018   11:52 1409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika peternakan ini rampung dibangun, maka peternakan sapi perah ini akan menghasilkan susu sebanyak 800 liter per harinya. Susu segar yang dihasilkan dari peternakan terapung ini akan langsung diolah menjadi susu pasteurisasi dan yoghurt di peternakan terapung ini dan produknya langsung dijual di kota Rotterdam.

Konsep yang digunakan peternakan terapung ini adalah reused dan recycle, artinya tidak ada bahan yang terbuang dari sistem pternakan terpadu yang diterapkan.

Sistem pertanian indoor yang diterapkan di peternakan terapung ini adalah sistem vertical dengan memanfaatkan sinar ultra violet semaksimal mungkin, sedangkan sumber energi yang digunakan untuk mengoperasikan peterternakan terapung ini adalah menggunakan tenaga surya.

Kunci keberhasilan peternakan terapung ini adalah kemandirian energi dengan memadukan teknologi surya dan hydrogen dengan proses elektrolisis yang menghasilkan energi ramah lingkungan

Untuk memenuhi kebutuhan hijauan untuk sapi perah di peternakan ini juga akan menanam hijauan makanan ternak yang dikenal sebagai duckweed yang cepat tumbuh dan kaya protein.

Pupuk yang digunakan untuk tanaman  yang dikembangkan di peternakan terapung ini berasal dari olahan urin sapi  yang proses pengolahannya dibuat secara vertikal dengan menggunakan teknologi kerkini yaitu teknologi lampu LED.

Di samping itu peternakan terapung ini akan memproses kotoran sapi menjadi pupuk yang juga akan dijual langsung kepada penduduk Rotterdam.

Dengan menerapkan sistem ini diharapkan produk pertanian yang dihasilkan akan lebih sehat dan ramah lingkungan  karena menggunakan lebih sedikit air, pupuk kimia dan pestisida.

Saat ini kendala utama pembangunan peternakan terpadu terapung ini bukanlah masalah teknologi namun lebih kepada biaya awal pembangunannya. 

Ke depan dengan semakin berkembangnya teknologi diperkirakan peternakan terapung ini akan menjadi tren baru dunia yang akan dikembangkan di negara negara yang memiliki keterbatasan  lahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun