Hasil penelitian ini juga mengungkap terjadinya perkawinan keluarga di antara manusia kerdil Flores, sedangkan orang kerdil yang saat ini hidup di Flores tidak memiliki garis keturunan dengan Homo floresiensis, namun lebih disebabkan karena seleksi alam yang berlangsung selama 30.000 tahun.
Manusia kerdil Flores kuno memang memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil termasuk volume otak nya, sedangkan orang  kedil yang hidup saat ini di Flores diduga merupakan hasil dari penciutan stuktur  tubuhnya.
Penemuan potongan rahang manusia pada tahun 2016 lalu di Mata Menge di Flores tengah yang setelah dianalisa ternyata  berusia 1 juta tahun menguatkan teori bahwa manusia kerdil Flores memiliki garis evolusi tersendiri.
Hal yang sangat menarik adalah bentuk rahang yang ditemukan ini mirip dengan manusia kerdil Homo floriensis, hanya saja ukurannya 22% lebih kecil.
Penemuan terbaru ini menimbulkan hipotesis bahwa manusia kercil Flores telah hidup paling tidak sekitar 1 juta tahun yang lalu dan secara bertahap ukuran tubuhnya membesar dan menghasilkan manusia kecil flores Homo floresiensis yang berbeda dengan manusia Jawa kuno Homo erectus dan  manusia modern yang menghuni Indonesia saat ini Homo sapiens.
Rujukan : satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H