Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Industri Bayi Tabung India Berkah atau Petaka?

24 Mei 2018   09:41 Diperbarui: 24 Mei 2018   12:56 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara alami wanita memang memiliki periode umur yang dianggap paling aman dan baik untuk melahirkan anak.  Batasan usia reproduktif wanita ini memang berhubungan erat dengan tingkat kesiapan tubuh untuk mengandung dan melahirkan dengan aman.

Oleh sebab itu,  sering dikenal istilah menopause dimana wanita secara alami  tidak lagi memperoduksi telur dan mengalami penurunan produksi hormon yang mendukungnya, sehingga di periode tersebut wanita tidak dapat lagi hamil.

Berbagai penelitian memang menunjukkan bahwa dengan semakin bertambahnya usia terutama di atas 40 tahun peluang terjadinya kelainan pembelahan sel dan mutasi  semakin meningkat dan beresiko munculnya hal hal yang tidak diinginkan yang terjadi baik pada ibu dan anaknya yang dilahirkan.

Namun dengan berbagai alasan,  di luar batas masa terbaik untuk melahirkan anak ini bahkan jauh setelah masa menopause pun  masih  banyak upaya untuk mengubah status reproduksi ini agar dapat memiliki anak.

Antara Keberhasilan vs Etika

Mungkin sebagian dari kita masih ingat sekitar 10 tahun yang lalu seorang ibu yang bernama Rajo Devi Lohan melahirkan anak di usianya yang ke 70 dan menjadikannya sebagi ibu tertua di dunia.

Berita tersebut memang sangat menghebohkan sekaligus menimbulkan kontroversi.  Di satu sisi doktor yang membuat Rajo Devi Lohan hamil dan melahirkan anak dianggap tidak etis dan sudah melanggar kode etik kedokteran, namun di sisi lain keberhasilan ini dianggap sebagai terobosan sekaligus harapan bagi ibu yang tidak memiliki anak walaupun usianya sudah lanjut.

Tidak banyak lagi yang memberitakan apa yang terjadi setelah keberhasilan yang spektakuler ini di bidang reproduksi, namun berita terakhir mengabarkan bahwa Rajo Devi Lohan mengalami perubahan drastis dan sedang berjuang akibat kondisi kesehatannya yang terus menurun.

Setelah melahirkan Rajo Devi Lohan didiagnosa menderita kanker dan menjalani 3 kali operasi untuk memperbaiki rahimnya yang robek dan juga mengangkat tumornya. Rajo Devi Lohan harus menjalani chemotherapy dan mengalami efek samping berupa sakit yang luar biasa pada lambungnya.

Ironisnya saat menjalani proses perlakuan kesuburan,  dokter yang menanganinya sama sekali tidak pernah menceritakan efek samping  yang mungkin akan dialaminya setelah dia menjalani semua proses ini sampai  melahirkan anak.

Kini dokter yang merawatnya menyatakan kemungkinan besar kondisi dan penurunan kesehatan yang dialami oleh Rajo Devi Lohan akibat efek samping serangkaian proses kesubuhan yang dilaluinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun