Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mewaspadai Menggeliatnya Militer Jepang

8 April 2018   11:03 Diperbarui: 8 April 2018   11:21 1867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latihan militer pasukan Marinir pertama Jepang sejak Prang Dunia II. Photo: Reuters/Issei Kato

Latihan pasukan marinir Jepang yang melibatkan 1500 personal  di dekat Sasebo di sebelah tenggara pulau Kyushu menandai era baru militer Jepang. Latihan militer yang dilaksanakan pada hari Sabtu lalu tersebut  merupakan pengaktifan untuk pertama kalinya pasukan marinir sejak Perang Dunia II berakhir.

Pasukan marinir yang terlibat dalam latihan militer ini merupakan bagian dari Brigade gerak cepat pasukan katak Jepang yang dinamakan Amphibious Rapid Deployment Brigade (ARDB) yang berkekuatan total 2100 marinir.

Pemerintah Jepang tentunya berasalan sangat kuat untuk mengaktifkan kembali pasukan marinir nya, setelah sekian lama tidak menggarap pasukan serbu di negara matahari terbit ini.

Latihan militer pasukan marinir Jepang. Photo: Reuters
Latihan militer pasukan marinir Jepang. Photo: Reuters
Alasan utama pengaktifan kembali pasukan marinir Jepang ini terkait dengan perkembangan situasi keamanan yang sudah masuk tahap mengkhawatirkan di wilayah laut Tiongkok  selatan.  Konflik di wilayah laut Tiongkok Selatan yang melibatkan Tiongkok ini membuat Jepang  terpapar dari serangan negara lain.

Salah satu anggotapasukan marinir Jepang. Photo: RT
Salah satu anggotapasukan marinir Jepang. Photo: RT
Pembentukan ARBD yang berkekuatan 2100 personil ini oleh para pengamat militer  diperkirakan sebagai  langkah awal untuk menyamai pasukan sejenis yang dimiliki Amerika yang bernama  Marine Expeditionary Unit (MEU).  Diperkirakan dalam waktu tidak lebih dari 1,5 tahun, Jepang akan memiliki kekuatan militer penuh yang mampu melakukan serangan melalui laut.

Peralatan Pendukung

Sebelum secara resmi brigade ini dibentuk, Jepang telah memperkuat peralatan pendukung berupa helicopter pengangkut, kapal ampibi, kapal cepat pengangkut pasukan serbu dan kendaraan ampibi penyerang.

Untuk memperkuat pertahanan daratnya Jepang telah membangun  tank generasi baru yang dinamakan Japan Ground Self-Defense Force (JGSDF) Type 74 yang telah diujicobakan dalam latihan militer pada bulan Agustus 2017 lalu.

Tank Tipe 74 merupakan bagian dari Sistem Pertahanan Darat Jepang Photo: Tomohiro Ohsumi
Tank Tipe 74 merupakan bagian dari Sistem Pertahanan Darat Jepang Photo: Tomohiro Ohsumi
Di wilayah udara Jepang telah mengembangkan system  pertahanan udaranya yang dinamakan Air Self-Defense Force (ASDF).

Mengapa menggeliat?

Menggeliatnya miler Jepang memang tidak lepas dari konflik di semenanjung Korea dan juga di Laut Cina selatan.

Dalam konflik Korea, sudah beberpa kali uji coba Rudal Korea Utara dengan leluasa melintasi udara Jepang  yang membuat khawatir rakyat Jepang.

Konflik di laut Cina Selatan yang langsung berhadapan dengan kekuatan militer raksasa Tiongkok menambah kekhawatiran tersendiri bagi Jepang.  Bahkan Wakil Menteri Pertahanan Jepang mengatakan bahwa :

"Perkembangan situasi terakhir di sekitar Jepang mewajibkan Jepang untuk mempertahankan diri dari serangan luar".

Kekhawatiran Jepang akan kehadiran kekuatan militer Tiongkok di wilayah laut Tiongkok Selatan memang cukup beralasan.

Data militer menunjukkan  bahwa pada tahun 2018 ini Tiongkok akan menggelontorkan dana sebasar US176,56 milyar untuk memperkuat pasukannya di wilayah yang menjadi sengketa di laut Tiongkok Selatan.  Angka belanja militer Tiongkok untuk kawasan ini saja sudah  3 kali lipat dari anggaran militer Jepang secara keseluruhan.

Membuat Khawatir Negara Tetangga

Pembentukan pasukan marinir Jepang ini tentu saja mengkhawatirkan negara tetangga akibat trauma dampak Perang Dunia II yang melibatkan Jepang. Dikhawatirkan pembentukan pasukan marinir ini merupakan cikal bakal pembangunan kembali kekuatan militer Jepang yang  sejak berakhirnya Perang Dunia II mengalami  fase dorman.

Timbulnya kekhawatiran  negara tetangga Jepang termasuk Indonesia memang sangat wajar mengingat trauma masa lalu akibat sepak terjang militer Jepang dalam Perang Dunia II yang menimbulkan penderitaan yang tidak terukur bagi penduduk negara di kawasan pendudukan Jepang saat itiu.

Semoga pengalaman pahit Jepang dalam Perang Dunia II mejadikan pembangunan kekuatan militer Jepang semata mata untuk mempertahankan diri, bukan sebaliknya digunakan untuk tindakan  yang membuat  lebih bergejolaknya  kawasan ini.

Rujukan: Satu,Dua, Tiga, Empat,Lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun