Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Penemuan Orangutan Tapanuli yang Menghebohkan Dunia

6 November 2017   16:51 Diperbarui: 6 November 2017   16:59 1661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tengkorak dan struktur gigi orangutan Tapanuli berbeda dengan orangutan Suamtera. Photo: Nater dkk

Tengkorak dan struktur gigi orangutan Tapanuli berbeda dengan orangutan Suamtera. Photo: Nater dkk
Tengkorak dan struktur gigi orangutan Tapanuli berbeda dengan orangutan Suamtera. Photo: Nater dkk
Selanjutnya berdasarkan analisa DNA ditemukan bahwa orangutan Tapanuli dan orangutan Kalimantan diperkirakan  3 juta tahun yang lalu memiliki tetua  yang sama, namun setelah itu proses evolusinya terpisah.

Orangutan Sumatera dan orangutan Kalimantan sekitar 700 ribu tahun yang lalu memiliki tetua yang sama.  Temuan ini mengidikasikan bahwa kekerabatan orangutan Sumatera dengan orangutan Kalimantan lebih dekat jika dibandingkan dengan orangutan Tapanuli.

Perbedaan tingkah laku, struktur tengkorak dan DNA ketiga jenis orangutan yang ada di Indonesia ini menunjukkan bahwa orangutan Tapanuli yang hidup di Batang Toru ini merupakan jenis orangutan yang berbeda.

Berdasarkan temuan ini diperkirakan bahwa orangutan Tapanuli ini merupakan keturunan langsung orangutan yang bermigrasi dari benua Asia. Diperkirakan sekitar 10 ribu sampai dengan 200 ribu tahun yang lalu masih terdapat hubungan antara orangutan Tapanuli ini dengan orangutan di wilayah utara, namun setelah itu orangutan Tapanuli terisolasi dan menjadikannya sebagai jenis orangutan yang sangat spesifik.

Masa depan orangutan Tapanuli

Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya, jumlah orangutan Tapanuli saat ini hanya mencapai  800 ekor dan jumlahnya diperkirakan akan terus menurun akibat perburuan liar dan rencana pembangunan waduk pembangkit tenaga listrik di wilayah tersebut yang akan menghilangkan sebagian besar habitatnya.

Disamping itu laju angka kematian orangutan Tapanuli yang diperkirakan mencapai 1% per tahun saja dalam jangka panjang akan menjadikan jenis baru rangutan ini menjadi hewan langka yang terancam punah. Jika perburuan liar mengakibatkan kematian 8 ekor orangutan Tapanuli ini setiap tahunnya, maka ancaman kepunahan orangutan Tapanuli akan semakin nyata.

Indonesia yang tekenal sebagai negara megadiversitas tentunya perlu memikirkan lebih serius terkait masa depan orangutan Tapanuli ini, mengingat jenis orangutan ini merupakan bagian yang sangat penting dari proses evolusi kera besar dunia yang keberadaannya sangat vital bagi perkembangan ilmu biologi dunia.

Sumber: satu, dua,  tiga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun