Ukuran tubuhnya ini merupakan hasil adaptasi dengan alam dan iklim Indonesia selama ratusan tahun sehingga sapi sapi ini dapat beradaptasi dengan baik di Indonesia dan juga penyakit tropis.
Dalam dunia pembibitan, sapi yang telah beradaptasi dengan baik dengan iklim setempat dan sudah lama sekali tinggal di suatu wilayah boleh diakui sebagai sumberdaya genetik ternak lokal (domestic animal).
Sapi tipe besar sebagian besar adalah sapi impor yang sebenarnya kurang cocok dengan iklim dan sistem pemeliharaan di Indonesia. Â Jenis sapi impor tipe berat yang ada di Indonesia saat ini umumnya didominasi oleh sapi Limousine, Brahman Cross (silangan sapi Brahman dengan sapi ras Eropa), Simmental.
Ada juga dari balai balai ini yang memproduksi sperma beku dari pejantan ras murni yang diimpor sapinya ke Indonesia dan diproduksi spermanya khusus untuk menghasilkan sperma beku.
Keberadaan sapi lokal seringkali dipandang sebelah mata karena ukuran tubuhnya yang tidak sebesar sapi impor silangan. Â Namun jika ditinjau dari efisiensi produksi yaitu dengan menghitung biaya yang dikeluarkan peternak untuk menghasilkan per kilo gram dagingnya sapi lokal jelas lebih unggul.
Banyak yang mempertanyakan mengapa sapi lokal kita tidak sebesar sapi impor dari negara yang memiliki 4 musim? Di wilayah tropis bentuk yang kecil dan sedang ini merupakan hasil adaptasi selama ratusan bahkan ribuan tahun sehingga sapi sapi tropis ini dapat hidup dan berkembang biak dengan baik di iklim yang panas dan penuh cekaman stress.
Jadi dari ditinjau dari segi adaptasi dan evolusi maka ukuran kecil dan sedang inilah merupakan kunci sukses berkembang biak dan bertahan di wilayah tropis. Â Hal ini berlaku juga bagi orang yang tinggal di wilayah tropis yang umumnya memiliki ukuran tubuh yang kecil sampai sedang.
Sapi tipe besar yang sebagian besar diimpor hanya dapat dipelihara dengan majemen yang baik dan dengan sistem intensif. Â Jika sapi impor ini dipelihara dengan cara yang sama seperti pemeliharaan sapi lokal, maka dapat dipastikan sapi impor tipe besar ini tidak akan dapat bertahan hidup karena adanya cekaman panas, lembab dan penyakit tropis.
Di mata konsumen dan juga orang awam yang melihatnya sapi impor tipe besar ini memang mengundang decak kagum karena ukurannya dan bobotnya yang dapat melebihi 1 ton.