Hari ini kantor berita utama Australia ABC Â baru saja menampilkan artikel yang memberitakan "cerita simpatik" salah satu anggota kelompok penyelundup narkoba Bali Nine yang bernama Si Yi Chen, dengan judul "Bali Nine prisoner Si Yi Chen reflects on his journey to Kerobokan prison"
Artikel ini dipublikasikan dalam bentuk laporan dengan format  hasil wawancara.  Apapaun bentuknya, keluarnya cerita ini dari penjara Kerobokan kembali menunjukkan kelemahan pihak terkait di Indonesia  sampai mengakibatkan hasil wawancara ini dapat keluar dari jeruji penjara.
Sebagai gambaran di Australia cerita di balik jeruji penjara tidak akan pernah keluar dan diketahui oleh publik karena disamping dijamin oleh undang undang juga dengan alasan keamanan. Â Jadi tidak heran orang tidak akan pernah mendengar cerita selama seseorang menjadi tahanan. Biasanya pemberitaan hanya dapat meliputi selama proses persidangan sampai dengan eksekusi dimasukkan ke tahanan dan setelah keluar dari tahanan.
Kasus pelaksanaan hukuman mati Myuran Sukumaran dan Andrew Chan yang membuat heboh dunia dan sempat membawa hubungan Indonesia Australia di titik nadir jika analisa lebih dalam diakibatkan karena pihak terkait di  Indonesia terlalu bebas memberikan kesempatan kepada orang luar sehingga segala aktivitas dan "rahasia" di balik penjara dapat keluar dan diketahui orang.
Kepintaran pemolesan  dan pengemasan  berita mengakibatkan munculnya rasa simpati pada kasus hukuman mati yang lalu terbukti telah menjadi bola liar.
Di awal kasus rangkaian tertangkapnya kelompok  Bali Nine sampai dengan diputuskan dihukum mati tidaklah terlalu membuat heboh dan simpati warga Australia mengingat pada umumnya warga Australia sepakat bahwa Bandar narkoba memang harus dihukum.
Namun menjelang pelaksanaan hukuman mati wartawan tampaknya berhasil melakukan rangkaian panjang wawancara dengan Myuran Sukumaran dan Andrew Chan dan berhasil mengungkap rahasia di balik jeruji terutama kegiatan yang menyentuh hati orang banyak.
Kedua terpidana mati ini digambarkan telah betul betul bertobat dan menjalani hukuman cukup lama. Â Selanjutnya berita ini dibumbui dengan aktivitas kemanusiaan yang menyentuh nilai kemanusiaan.
Myuran Sukumaran digambarkan dengan penyesalannya menghabiskan waktu membuat lukisan dan dianggap berjasa karena telah melatih para tahanan untuk kegiatan yang bermanfaat.  Bahkan salah satu lukisannya yaitu lulisan Jokowi dianggap sebagai bentuk penyesalan sekaligus permintaan terakhirnya  agar dia dibebaskan dari hukuman mati.
Cerita Andrew Chan juga  tidak kalah menyentuhnya. Penyelesalan dirinya digambarkan dengan kegiatan yang bermanfaat selama di tahanan dan pendalaman agama, sampai akhirnya dia menjadi pendeta.
Puncaknya aktivitas Andrew Chan yang dianggap menyentuh nilai kemanusiaan adalah bagaimana dia melangsungkan upacara perkawinan yang sederhana sebelum dihukum mati.Â