Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kemiri, Harimau Sumatera Tertua di Australia Kini Telah Tiada

29 Juni 2017   12:26 Diperbarui: 30 Juni 2017   06:47 1376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di alam liarpun nasib harimau Sumatera ini tidak kalah menyedihkan karena kita masih saja ada berita akan perburuan dan pembunuhan harimau Sumatera secara illegal untuk tujuan pemanfaatan organ dan bagian tubuhnya secara komersil.

Kematian Kemiri diharapkan dapat membuka hati dan pikiran pihak terakit di Indonesia untuk dapat melestarikan harimau Sumatera ini. Pelestarian harimau Sumateri ini memang tidaklah mudah dan memerlukan biaya yang besar.

Pendidikan kepada masyararakat akan pentingnya melestarikan harimau Sumatera dan satwa langka lainnya yang dilindungi memang harus terus dilakukan dan diperluas serta dimasukkan dalam bagian dari kurikulum sekolah.

Di level yang lebih besar lagi, kebijakan pemerintah yang lebih berpihak pada tidak saja pelestarian harimau Sumatera namun juga pelestarian habitatnya sangat diperlukan.

Di tingkat dunia, hantaman terhadap produk sawit Indonesia karena dianggap merusak lingkungan orangutan, harimau Sumatera dan satwa liar lainnya seharusnya menjadi pelajaran bagi Indonesia ke depan dalam mengembangkan Industrinya yang lebih berpihak pada pelestarian lingkungan.

Semoga ke depan Indonesia yang terkenal dengan mega diversitasnya tetap akan lestari, bukan sebaliknya hanya tinggal kenangan.

Selamat jalan Kemiri, semoga kepergianmu menyadarkan manusia bahwa keserakahan manusia telah membuat harimau Sumatera menjadi langka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun