Di alam liarpun nasib harimau Sumatera ini tidak kalah menyedihkan karena kita masih saja ada berita akan perburuan dan pembunuhan harimau Sumatera secara illegal untuk tujuan pemanfaatan organ dan bagian tubuhnya secara komersil.
Kematian Kemiri diharapkan dapat membuka hati dan pikiran pihak terakit di Indonesia untuk dapat melestarikan harimau Sumatera ini. Pelestarian harimau Sumateri ini memang tidaklah mudah dan memerlukan biaya yang besar.
Pendidikan kepada masyararakat akan pentingnya melestarikan harimau Sumatera dan satwa langka lainnya yang dilindungi memang harus terus dilakukan dan diperluas serta dimasukkan dalam bagian dari kurikulum sekolah.
Di level yang lebih besar lagi, kebijakan pemerintah yang lebih berpihak pada tidak saja pelestarian harimau Sumatera namun juga pelestarian habitatnya sangat diperlukan.
Di tingkat dunia, hantaman terhadap produk sawit Indonesia karena dianggap merusak lingkungan orangutan, harimau Sumatera dan satwa liar lainnya seharusnya menjadi pelajaran bagi Indonesia ke depan dalam mengembangkan Industrinya yang lebih berpihak pada pelestarian lingkungan.
Semoga ke depan Indonesia yang terkenal dengan mega diversitasnya tetap akan lestari, bukan sebaliknya hanya tinggal kenangan.
Selamat jalan Kemiri, semoga kepergianmu menyadarkan manusia bahwa keserakahan manusia telah membuat harimau Sumatera menjadi langka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H