Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Berita Abal-abal Juga Bisa Pengaruhi Anak-anak

26 Juni 2017   13:35 Diperbarui: 26 Juni 2017   19:09 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: i2.wp.com

Hal pertama yang sebaiknya dilakukan oleh orangtua adalah mendiskusikan dengan anak-anaknya tentang URL sumber berita apakah ada yang aneh dan tidak sinkron dengan isi beritanya? Sebagai gambaran URL uang berujung dengan ".co" seringkali menyamar sebagai berita yang nyata.

Hal lain yang perlu ditekankan pada anak-anak kita adalah kualitas beritanya. Seringkali berita abal-abal cenderung mengklaim sesuatu sebagai suatu kebenaran tanpa menggunakan sumber yang dapat dipercaya. Ciri khas lainnya adalah sering kali berita abal-abal menggunakan gambar atau photo yang mengandung sensasi seperti misalnya gambar wanita dengan pakaian sexy.

Di samping itu hal lain yang perlu dicek adalah reaksi kita setelah membaca berita tersebut. Biasanya berita abal-abal membuat kita terkejut, marah dan bahkan menimbulkan reaksi yang provokatif.

Hal lain yang perlu dilakukan orang tua adalah mendisksikan struktur berita dan bukti yang diberikan dari tulisan tersebut. Biasanya berita abal-abal isinya cenderung untuk menuduh pihak lain yang terlibat tanpa memberikan bukti ataupun laporan lebih lanjut. 

Jika kita menemukan berita abal-abal yang memiliki ciri-ciri seperti yang telah diuraikan sebaiknya orangtua membimbing anak-anaknya untuk mencari sumber sejenis yang lebih dapat dipercaya.

Peran orang tua sangat sentral untuk mencegah anak-anak kita menjadi korban berita abal-abal. Oleh sebab itu, campur tangan orang tua untuk membimbing dan memberikan arahan terkait berita mana yang dapat dipercaya dan berita mana yang termasuk kategori abal-abal sangatlah vital.

Kegagalan orang tua membimbing dan memberikan pengertian pada anak-anaknya terkait berita abal-abal ini tentunya akan berakibat fatal bagi anak-anak kita karena seperti yang telah disampaikan di atas, berita abal-abal memiliki kemampuan mempengaruhi kejiwaan dan tingkah laku anak-anak kita.

Mungkin itulah tujuan akhir dari pembuatan berita abal-abal yang berkeliaran di dunia maya saat ini yaitu menjadikan anak-anak kita cepat percaya, bertindak dan bahkan terprovokasi melakukan tindakan sesuatu yang membahayakan tanpa melalui proses berpikir.

Agar anak-anak tidak menjadi korban berita abal-abal sebaiknya para orang tua untuk segera bertindak memberikan bimbingan bagi anak-anaknya agar mereka dapat mengerti cara mengkategorikan suatu berita apakah tergolong sebagai berita abal-abal atau berita yang dapat dipercaya.

Rujukan: Orlando, J. 2017. How to help kids navigate fake news and misinformation online. ABC.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun