Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ransomware Bukti Rentannya Kita terhadap Serangan Cyber-Crime

15 Mei 2017   07:27 Diperbarui: 16 Mei 2017   13:59 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam waktu singkat ransomware telah memakan korban lebih dari 200 ribu di 150 negara pada hari sabtu dan minggu lalu. Umumnya korban berasal dari kalangan bisnis dan juga koorporasi besar.

Menyebarnya ransomware dalam jangka singkat dengan skala luas ini membuktikan bahwa   pada dasarnya baik individu maupun organisasi yang terkoneksi dengan internet sangat rentan terhadap cyber-attack.

Serangan ini dianggap sebagai serangan yang yang mengakibatkan gangguan terbesar yang pernah ada selama ini  telah memakan korban dari berbagai kalangan seperti : rumah sakit, bank, kantor pemerintah, pabrik,  stasiun kereta api dll yang banyak diantaranya ada di negara maju yang notabene sistem keamanan internetnya sudah maju.

Serangan ransomware ini pada prinsipnya adalah penggandaan otomatis software yang memanfaatkan kelemahan versi lama Microsoft Windows dan selanjutnya menyebar antar komputer yang merupakan target terbuka berikutnya.

Korban yang terkena serangan ini akan menemukan komputernya terkunci sehingga tidak dapat membuka data yang ada di komputernya. Serangan ini dilakukan dengan menggunakan encryption algorithms untuk mengunci file.

Walaupun sampai saat ini belum teridentifikasi siapa yang mengendalikan ransomeware ini, namun korban diminta uang tebusan sebanyak $300 dan setelah 2 jam uang tebusan ini akan meingkat jika tidak dipenuhi.

Beberapa minggu lalu titik lemah Microsoft berhasil diungkap oleh kelompok yang menamakan dirinya TheShadowBrokers yang menyatakan bahwa hacking dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi  yang selama ini digunakan oleh NSA.

Setelah kejadian ini pihak Microsoft mengumumkan bahwa untuk mengatasi dan menutup kelemahan ini pihaknya telah mengeluarkan software “patches”.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyak pihak baik individu maupun perusahaan belum dapat menginstall software penutup lubang kelemahan Microsoft Windows karena mereka menggunakan Windows versi lama yang tidak memungkinkan lagi ada fasilitas update nya..

Hal yang unik dari serangan ini adalah tipe daya serangnya yang mengkombinasikannya dengan fungsi serangan yang biasanya dimiliki oleh virus worm yang dapat menggandakan diri secara otomatis.

Diperkirakan hari ini korban akan terus bertambah mengingat orang akan menggunakan komputernya pada hari ini  sebagai hari  pertama minggu ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun