Pagi itu udara cukup dingin yaitu sekitar 11oC, namun di awal musim gugur ini merupakan saat yang tepat untuk kenikmati keindahan warna warni dedaunan yang mulai berguguran dengan berjalan kaki.
Canberra memang kota yang unik dan menyenangkan.  Dengan penduduk yang hanya berjumlah sekitar 300 ribu orang dengan tata kota yang teratur dan serasi, tidak heran  kota ini  dijadikan ibukota sekaligus pusat pemerintahan Australia.
Salah satu sudut kota yang banyak menarik perhatian adalah komplek perwakilan  negara asing yang berkumpul di satu area yang berdekatan dengan parlemen gedung parlemen Australia.Â
Sebenarnya ada 2 komplek kedutaan yang ada di kota ini, yaitu di wilayah Yarralumla yang terbesar karena sebagian besar negara kedutaannya berada di wilayah ini dan wilayah lainnya adalah di wilayah O’Malley yang jumlah perwakilan negara asingnya lebih kecil. Keunikan arsitektur bangunan  masing kedutaan negara asing ini membuat komplek ini  menjadi salah satu tujuan turisme utama di ibukota Australia ini.
Menelusuri beberapa jalan di tengah komplek perwakilan negara asing  ini memang sangat mengasyikkan, karena kita seolah olah mengunjungi negara yang bersangkutan karena dapat menikmati keindahan arsitektur bangunan dan taman yang  mencerminkan negara yang bersangkutan.
Negara pertama yang akan kita jumpai adalah Perancis. Negara ini memiliki gaya bangunan kantor modern, namun tempat tinggal duta besarnya masih menggunakan aritektur Perancis klasik. Â Di seberang Perancis ada bangunan kedutaan yang terbesar, yaitu milik Amerika serikat.
Kedutaan Afrika Selatan  tampak sangat serasi dengan gaya taman khasnya yang dipadukan dengan arsitektur gedung kolonial berwarna putih yang  sangat megah.  Disamping itu bangunan kedutaannya memang mencerminkan ciri khas Afrika Selatan.
Tiga negara yang selanjutnya akan kita temui yaitu Turki, Philipina dan India. Â Ketiga negara ini memiliki gaya arsitektur bangunan yang sangat menarik, terutama Turki yang memiliki gaya khas bangunan Mediterania yang dilengkapi dengan pohon cemara yang tinggi dan langsing.
Kedutaan Belanda memiliki gaya arsitektur modern yang dilengkapi dengan teknologi hemat energi terkini, sehingga kedutaan Belanda ini merupakan salah satu bangunan modern yang dikenal sebagai bangunan ramah lingkungan.
Kedutaan Malaysia, Mexico dan Mesir jga memiliki gaya arsitektur yang khas. Mexico  dengan gaya khasnya menampilkan relief Inca dan Mesir tentunya menampilkan patung Spink di depan gedungnya. Sedangkan Gedung pertemuan di keduataan Malaysia terpampang relief bunga sepatu yang merupakan ciri khas Malaysia.
Perjalanan singkat mengunjungi 29 negara  yang sangat unik ini berakhir dengan melewati kedutaan Indonesia yang memiliki  arsitektur khas gabungan antara gaya arsitektur modern, Bali dan Jawa.  Keunikan gedung kedutaan Indonesia ini membuatnya dijadikan  salah satu tujuan utama tur wisata yang menggunakan bus dan balon udara.
Perjalanan satu  jam  mengunjungi 29 negara secara gratis ini memempuh jarak sekitar 3,97 km memang sangat unik dan menarik karena angan kita terbawa melayang melanglang buana. Tentunya jika kita ingin meluangkan waktu lebih lama kita akan dapat mengunjungi lebih banyak negara lagi yang berada dalam komplek ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H