Sampai saat ini tidak ada yang dapat memperkirakan  berapa sebenarnya jumlah buaya air asin  yang menghuni Australia, terutama di wilayah pantai di negara bagian Queensland dan Northern Territory yang dilayahnya berdekatan dengan Indonesia.
Namun yang jelas tidak adanya musuh alami dan lingkungan yang sangat mendukung membuat buaya air asin ini berkembang biak dengan sangat baik dan tumbuh berkembang menjadi monster yang berukuran mencapai lebih dari  5 meter.
Pada tahun 2017 ini seorang pria ketika menyelam sendirian sekitar 200 m dari pantai utara Queensland diserang dan dimangsa buaya air asin berukuran 4,5 m. Â Buaya ini berhasil diburu dan ditembak oleh pihak berwenang.
Pada tahun 2016 lalu seorang wanita ketika sedang berendam di pantai diserang buaya berukuran 4,3 m dan berkibat kehilangan nyawanya. Â Buaya ini akhirnya berhasil ditangkap dan disuntik mati, Pria ini merupakan sederetan korban jiwa dan korban luka luka lainnya akibat dari serangan buaya air tawar.
Kejadian lainnya yang cukup fatal terjadi pada tahun 2009 lalu seorang anak laki laki diserang  buaya dengan ukuran 4,2 meter saat bermain di rawa di belakang rumahnya .
Sebagai gambaran  jumlah buaya air asin yang berhasil ditangkap dan dipindahkan dari alam akibat keganasannya pada tahun 2017 ini saja mencapai 16 ekor.  Sedangkan pada tahun sebelumnya mencapai 80 ekor (2016), 36 ekor (2015), 62 ekor (2014), 36 ekor (2013) dan 9 ekor (2012).
Meningkatnya jumlah serangan dan pemunculan buaya air asin ini di wilayah dekat pemukiman membuat banyak pihak untuk meminta pemerintah setempat meninjau ulang kembali sistem manajemen pengontrolan populasi buaya liar ini.
Di Australia, penangkapan buaya untuk dimanfaatkan daging dan kulitnya untuk keperluan komersil dan ekspor  memang  diperbolehkan namun sangat terkontrol dan hanya boleh dilakukan oleh pihak yang diberi lisensi dan ijin dari pihak berwenang.