Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelombaan Senjata di Kawasan Asia yang Semakin Mengkhawatirkan

9 Maret 2017   06:25 Diperbarui: 9 Maret 2017   16:00 1927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak dapat dipungkiri sikap Korea Utara yang semakin  sulit  diprediksi dan juga perluasan pengaruh militer China di laut China Selatan yang semakin memanas membuat kawasan  Asia kini menjadi wilayah perlombaan senjata dan pembangunan militer yang paling menggeliat.

Saat ini 20 kekuatan militer jika ditinjau dari segi jumlah tentara serbu berada di Asia Timur.    Dengan menggabungkan kekuatan tentara serbu, peralatan militer seperti tank, pesawat dan kapal perang dengan pembobotan tertentu pihak Credit Suisse menyimpulkan bahwa kekuatan militer di Asia Timur menduduki peringkat 20 top kekuatan militer dunia.

Peta Kekuatan

China tercatat sebagai negara di Asia yang memiliki kekuatan militer terbesar di kawasan ini.  Jumlah personil militer China yang mencapai 2,3 juta melebihi jumlah personal militer Amerika yang jumlahnya 1,5 juta.

Jumlah tank China menduduki urutan kedua setelah Rusia dan jumlah  kapal selamnya pun menduduki urutan kedua terbanyak di dunia setelah Amerika.

Dengan jumlah personil militer yang sudah mencapai  puncaknya, China tampaknya kini memfokuskan perhatiannya pada moderinasi militernya termasuk  rudal dan pesawat militernya.

Jepang walaupun ditinjau dari segi personil militernya kecil, yaitu hanya 247.000 personil namun  personil ini dilengkapi dengan peralatan militer modern termasuk kekuatan kapal selamnya yang menduduki rangking 4 dunia. Kekuatan pesawat pengangkut militer Jepang juga menduduki peringkat 4 dunia.

Korea Selatan yang memiliki wajib militer bagi warganya memiliki personil militer sebanyak 630.000 personil, 2400 tank dan 800 pesawat militer.  Kekuatan serbu helikopter Korea Selatan menduduki peringkat 5 dunia.

Kekuatan militer Rusia juga sangat dominan di wilayah Asia Utara.  Rusia tercatat memiliki 770.000 personil militer, 15.400 tank, 3400 pesawat dan 55 kapal selam.  Rusia tampaknya terus menambah budget militernya dalam kurun waktu 8 tahun terakhir ini dengan kenaikan anggaran militer mencapai 30%.

Korea Utara tercatat memiliki kekuatan personil militer sebanyak 1,2 juta, 4100 tank, 730 pesawat tempur dan 500 kapal perang.

Empat negara lain di kawasan ini yang dianggap memiliki kekuatan militer yang cukup siknifikan adalah Thailand, Indonesia, Taiwan dan Australia.

Thailand dengan anggaran militer mencapai $5,39 milyar,  memiliki jumlah personil 306.000 orang, 722 tank, 573 pesawat tempur dan tidak memiliki kapal selam.

Besaran anggaran militer Indonesia mencapai $6,9 milyar dan  memiliki jumlah personil militer mencapai 476.000, 468 tank, 405 pesawat militer dan 2 kapal selam.

Taiwan dengan anggaran militer $10,7 milyar, memiliki jumlah personil militer aktif sebanyak 290.000 oarang, 2005 tank, 804 pesawat dan 4 kapal selam.

Sementara itu Australia menghabiskan anggaran militer yang cukup besar untuk membangun kekuatan militernya  sebesar 26,1 milyar, yaitu hampir 4 kali pengeluaran Indonesia.  Namun Australia memiliki jumlah personel militer yang kecil yaitu hanya sebanyak 58.000.  Pesonil militer ini dilengkapi dengan 59 tank, 408 pesawat dan 6 kapal selam.

Dedengkot kekuatan militer dunia yang juga mempengaruhi kestabilan keamanan regional Asia adalah Amerika.  Amerika menghabiskan anggaran militer sebanyak $800 milyar setiap tahunnya.  Anggaran sebesar ini setara dengan gabungan anggaran 10 negara lain yang anggaran militernya masuk dalam kelompok 10 besar dunia.

Amerika memiliki kekutan personil militer sebanyak 1,5 juta, 8800 tank, 14.000 pesawat tempur dan 72 kapal selam. Sebanyak 28.000 tentara Amerika saat ini berada di Korea Selatan dan 54.000 personil ditempatkan di Jepang.

Situasi yang mengkhawatirkan

Peningkatan anggaran militer negara di kawasan militer memang sudah sampai pada tahap yang mengkhawatirkan jika ditinjau dari kestabilan keamanan di kawasan ini.

Resiko konflik militer di kawasan ini  semakin   membesar.  Banyak pengamat militer membandingkan ketegangan yang terjadi saat ini hampir sama dengan saat sebelum perang korea tahun 1940 atau di era tahun 1960 dimana saat itu terjadi ketidak stabilan di kawasan Asia Tenggara.

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa 2 faktor utama yang sangat beperan menjadikan kawasan ini tidak stabil adalah masalah Korea Utara yang bersitengang dengan gabungan tiga negara yaitu Korea Selatan, Jepang dan Amerika.  Faktor kedua yang tidak kalah mengkhawtirkan adalah pengaruh nasionalisme dan kepercayaan yang berlebih China di kawasan ini terutama di wilayah laut China Selatan.

Akankah prediksi para pengamat militer yang menyatakan bahwa dalam kurun waktu 12 bulan ke depan akan ada konflik militer yang serius di kawasan ini akan terjadi?

Sumber:Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun