Mungkin banyak dari kita yang masih mengingat William Hung peserta American Idol yang menjadi viral dan terkenal karena dia menyanyi dengan nada yang kacau balau.  William Hung ternyata tidak hanya sendiri namun ada penyanyi soprano amatir lainya bernama  Florence Foster Jenkins juga  menjadi terkenal dengan kondisi yang sama.
Kemampuan bernyayi memang bervariasi antar orang. Ada yang dengan sangat mudah mudah berlatih dan menyanyikan lagu karena memang sudah menjadi bakatnya.
Dalam hal tarik suara, banyak orang yang beranggapan bahwa hanya orang tertentu saja yang dikarunia bakat dengan suara merdu sehingga dapat menyanyi. Â Bahkan banyak orang yang beranggapan bahwa dia dilahirkan memang dengan suara sumbang sehingga tidak mungkin dapat menyayikan lagu dengan baik dan dapat dinikmati orang.
Mengenal Amusia?
Kondisi orang yang betul betul tidak dapat mengenal nada atau buta nada dinamakan  congenital amusia. Orang yang menderita amusia ini memang tidak mengenal pitch sehingga memang benar benar kesulitan menyanyi dengan nada yang benar.
Congenital amusia berhubungan ketidakmampuan otak untuk membedakan perbedaan pitch.  Tidak hanya sampai disini saja bagi orang  yang mengalami kelainan ini disebabkan karena  tidak adanya hubungan antar bagian otak  yang berfungsi menangkap suara dan bagian otak yang menterjemahkannya.
Jadi pada intinya amusia merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat menangkap, menghasilkan dan mengenal pitch dengan benar.
Orang yang mengalami amusia ini tidak dapat menangkap nada dengan baik, namun melalui latihan yang intensif kemampuan ini dapat ditingkatkan walaunpun hasilnya akan sangat lambat.
Kemampuan menyanyi itu dapat dilatih
Mungkin kita pernah mengalami keadaan dimana kita merasa rendah diri, sangat tertekan dan tersiksa ketika disuruh menyanyi di depan orang banyak.
Menurut Prof Bill Thompson dari  Macquarie University sebagian besar orang yang merasa atau dinilai sumbang suaranya sebenarnya kondisi  tidaklah separah yang diperkirakan.
Tidak semua orang yang merasa tidak memiliki kemampuan untuk menyanyi masuk dalam kategori  amusia. Sehingga melalui latihan dan perlakukan khusus ternyata orang tersebut dapat menyanyikan lagu dengan merdu.
Data menunjukkan bahwa hanya sebanyak 1,5 – 4 % dari populasi dunia mengalami amusia, namun hampir 20% orang di dunia merasa dirinya tidak dapat menyanyi.
Peran orang tua memang sangat besar dalam mewariskan kemampuan seseorang untuk bernyanyi dengan merdu dan juga kemampuan lainnya yang terkait dengan musik.
Otak manusia  ternyata memiliki fleksibilitas, sehingga otak dapat berinteraksi dengan lingkungan.  Interaksi antara faktor genetis dan lingkungan inilah yang menentukan seseorang dapat bernyayi atau tidak.
Para pakar Tone Deaf Clinic menyimpulkan bahwa seseorang yang terbiasa mendengarkan musik sejak dini akan mendorong kemampuannya untuk dapat bernyayi di usia dewasanya.Â
Bayi dan anak kecil biasanya menirukan guru atau orangtuanya dalam hal menyanyi. Â Oleh sebab itu, Â jika anak tidak terbiasa terkespos dengan musik atau tidak ada yang ditiru, biasanya kemampuan bernyanyi nya akan terpendam dan merasakan dirinya tidak dapat bernyayi.
Hal lain yang memperburuk situasi adalah ketika anak sedang belajar menyanyi disuruh diam oleh orang tuanya karena mungkin dianggap berisik.  Secara psikologis  larangan ini akan membekas dalam diri anak sampai ke usia dewasanya.
Pada intinya jika kita merasakan bahwa kita tidak dapat menyanyi kemungkinan hal ini tidaklah benar.  Melalui  dorongan dan latihan keras  ternyata sebagian besar orang yang tadinya memiliki suara sumbang dapat bernyanyi dengan baik.
Upaya lain yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kemampuan mernyayi adalah mendapatkan guru menyanyi yang baik dan bergabung dengan paduan suara kemungkinan besar akan memperbaiki kemampuan bernyanyi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H