Ada pertanyaan yang paling mendasar yang muncul ketika kita membicarakan monyet yang oleh sebagian ilmuwan dikategorikan sebagai salah satu binatang yang paling cerdas.
Melihat kenyataannya bahwa sampai saat ini walaupun telah mengalami proses evolusi yang sangat panjang ternyata monyet tetap tidak dapat berbicara. Sebagian besar ilmuwan berpendapat bahwa struktur dan anatomi vokal, larynx, lidah dan bibir lah yang tidak mendukung sehingga monyet tidak dapat berbicara.
Namun tampaknya pendapat ini sudah tidak dapat dipertahankan lagi ketika pada peneliti kognitif biologi dari salah satu universitas tertua di dunia, yaitu universitas Vienna yang telah berusia 651 tahun, mempublikasikan hasil penelitiannya terkait hal ini.
Para peneliti yang hasil penelitiannya dipublikasikan di Jurnal ilmiah ternama Science Advance pada tanggal 9 Desember yang lalu ini berhasil memetakan saluran suara monyet dengan menggunakan X-Ray video dalam berbagai kondisi saat monyet melakukan kegiatan.
Dari hasil rekaman ini mereka menyimpulkan bahwa saluran suara monyet sangat lentur sehingga secara anatomi monyet memiliki kemampuan untuk berbicara seperti manusia.
Ketidak mampuan monyet untuk berbicara bukan disebabkan oleh keterbatasan anatomi dan kelengkapan saluran vokalnya, namun lebih kepada kemampuan otaknya yang tidak menunjang.
Para peneliti ini berhasil menggunakan X-ray video untuk melihat bagian mulut dan tenggorokan monyet ketika mengeluarkan suara, sedang makan dan melakukan ekspresi wajah. Selanjutnya mereka berhasil melakukan computer modelling saluran vocal monyet.
Dengan mengkombinasikan kedua teknologi ini, selanjutnya pada peneliti mensimulasikan, kata kata apa saja yang muncul dari mulut monyet jika disimulasikan dengan menggunakan kemampuan otak manusia.
Hasil simulasi ini menunjukkan monyet apabila memiliki kemampuan otak seperti manusia, akan dapat dengan mudah mengeluarkan kata kata seperti halnya dengan manusia dengan ribuan suara yang sangat spesifik dari berbagai bahasa.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ternyata monyet memiliki kondisi psikologi yang memungkinkan dapat berbicara. Para peneliti ini berhasil merekam dan mensintesa suara monyet. Monyet misalnya dapat mengatakan “Will you merry me?” dan “Joyeux Noel” jika ditunjang oleh kemampuan otak seperti manusia. (download hasil sintesa suaranya di sini)
Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa kemampuan berbicara manusia mengalami perubahan setiap saat tanpa harus didahului oleh perubahan anatomi vokal manusia.
Rujukan : satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H