Banjir besar di wilayah Yangtze di Cina pada tahun 2016 ini  tercatat banjir terbesar sejak tahun 1999 yang memakan korban jiwa sebanyak 310 orang dan diperkirakan menimbulkan kerugian sebesar US 14 milyar.
Banjir besar melanda wilayah yang sangat luas di Cina. Sumber: Reuters; China Stringer Network
Luasan wilayah banjir bulan juli 2016 di Cina. Sumber: floodlist.com/
Banjir dan tanah longsor juga terjadi di Sri Langka yang memakan korban jiwa lebih dari 200 orang dan menyebabkan terjadinya arus pengungsi ratusan ribu orang.
Cuaca ekstrim tahun 2016 juga menimbulkan gelombang panas. Â Pada tanggal 7 Januari 2016 suhu di Pretoria tercatat 42.7 oC sedangkan di Johannesburg 38.8 oC. Â Di Thailand suhu mencapai 44,6 oC pada tanggal 28 April lalu, sedangkan di India bahkan suhu mencapai 51,0 oC pada tanggal 19 Mei lalu.Â
Gelombang panas yang melanda Kuwait. Sumber: blogs.agu.org
Di wilayah Timur Tengah juga terjadi gelombang panas. Â Suhu di Nutribah di Kuwait mencapai 54.0 oC pada tanggal 21 Juli lalu, sedangkan di Basra, Irak suhu mencapai 53,9 oC.
Kekeringan melanda Afrika tahun 2016. Sumber: www.libyanexpress.com
Suhu ekstrim tahun 2016 mencetak rekor kebakaran hutan terbesar di kanada, yaitu kebakaran hutan di wilyah Alberta. Â Luasan wilayah yang mencapai 590.000 hektar dinyatakan sebagai bencana alam terbesar di Kanada. Â Kebakaran hutan ini menghancurkan 2.400 bangunan dan menyebabkan kerugian materi sebasar US$3 milyar.
Kebakaran hutan yang terjadi di Kanada tahun 2016 dinaytakan sebagai bencana alam terburuk Kanada sepanjang sejarah. Sumber: i.kinja-img.com
Kekeringan juga melanda wilayah Afrika Selatan yang mempengaruhi kehidupan sebanyak 17 juta orang.  Kekeringan terjadi karena rendahnya curah hujan pada bulan Mei – Oktober 2016.
Tampaknya tren peningkatan suhu dan juga dampaknya akan semakin besar di masa mendatang. Â Pertemuan pimpinan dunia untuk membicarakan iklim dunia yang sedang berlangsung di Maroko ini dinilai sangat strategis sebagai wahana untuk mengambil kesepakatan untuk menyelamatkan bumi. Â
Kita tentunya sudah dapat membayangkan kondisi iklim dan alam yang tentunya lebih buruk yang akan dialami oleh umat manusia pada abad mendatang, jika negara negara di dunia tidak mengambil langkah nyata dalam menyelamatkan bumi ini.
Sumber: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Inovasi Selengkapnya