Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Memahami Psikologis Pemilih di Pilkada 2017

5 Oktober 2016   05:52 Diperbarui: 5 Oktober 2016   11:02 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemilih. rumahpemilu.org

Demikian juga pemilih pemula yang masih menduduki bangku sekolah karakteristik pilihannya akan sangat berbeda dengan pemilih yang memiliki pengalaman dan pendidikan yang lebih tinggi.

Peran pimpinan partai dalam menentukan tingkah laku pemilih dalam menentukan pilihannya tampaknya sudah dapat dibaca oleh para partai yang mendukung 3 pasangan kandidat.  

Hal ini terlihat dengan sangat jelas ketika  pimpinan tertinggi partai turun langsung dalam ajang pemilu DKI ini. Menang tidak dapat dipungkiri dari berbagai faktor dominan yang telah dijelaskan di atas, bagi kelompok pemilih tertentu,  pimpinan partai akan sangat menentukan kemana arah pilihannya.

Seperti yang dikemukakan pada awal tulisan ini fakor etnis dan agama berperan dalam menentukan pilihan seorang pemilih. Kedua faktor ini tidak akan berdiri sendiri, namun akan berinteraksi dengan faktor dominan lainnya. 

Seberapa besar pengaruh kedua faktor ini akan sangat ditentukan oleh faktor dominan lainnya, karena masyarakat DKI Jakarta yang lebih heterogen dalam berbagai hal jika dibandingkan dengan wilayah lainnya di Indonesia.

Bagi mesin partai ataupun pendukung fanatik salah satu kandidat jelas sekali hasil pooling bukanlah satu satunya fokus pekerjaan berat yang harus digarap dalam memenangkan kandidatnya.  

Kurang dipahaminya faktor faktor dominan yang menentukan pilihan pemilih dan juga interaksi antar faktor dominan ini bisa  jadi akan  membuat sakit jantung dan teperangah melihat hasil akhirnya, karena tidak dapat dipungkiri lagi  bahwa  karakteristik pemilih di DKI Jakarta memang unik.

Rujukan :satu, dua, tiga, empat,lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun