Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Belajar dari Keberhasilan Australia Menanggulangi AIDS

11 Juli 2016   04:12 Diperbarui: 11 Juli 2016   09:29 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laju prevelensi HIV/AIDS dunia tahun 2014. Sumber: kaiserfamilyfoundation.files.wordpress.com

Laju prevelensi HIV/AIDS dunia tahun 2014. Sumber: kaiserfamilyfoundation.files.wordpress.com
Laju prevelensi HIV/AIDS dunia tahun 2014. Sumber: kaiserfamilyfoundation.files.wordpress.com
Bagi Australia, sangatlah penting untuk melanjutkan peran aktifnya memerangi epidemik AIDS di tingkat dunia.  Pengalaman dan keberhasilan Australia dalam menanggulangi AIDS  dinilai sangat berharga bagi upaya untuk mengeliminasi AIDS sebagai salah satu penyakit yang mematikan.

Peta HIV dunia tahun 2015. Sumber: www.avert.org
Peta HIV dunia tahun 2015. Sumber: www.avert.org
Di kawasan Asia dalam kurun waktu 10 tahun ini memang terjadi angka penurunan infeksi HIV, namun jumlahnya masih mencapai 5 juta penderita.  Penurunan angka penderita HIV ini ternyata tidak terjadi di Indonesia, Bangladesh, Sri Langka dan Philipina.

Data yang dikeluarkan oleh UNAIDS tahun 2015 menunjukkan bahwa penderita HIV di Indonesia mencapai 690.000 orang dengan kisaran jumlah menderita 600.000-790.000 orang, dengan tingkat prevelensi mencapai 0,6% (0,4-0,6%) di kalangan usia 15-49 tahun.

Jumlah orang dewasa usia 15 ke atas yang hidup dengan HIV mencapai 680.000 orang, sedangkan jumlah wanita usia 15 tahun ke atas yang hidup  dengan HIV mencapai 250.000 orang.

Data yang cukup memprihatinkan adalah jumlah pengidap HIV di kalangan anak usia 0-14 tahun mencapai 17.000 anak.  Angka kematian akibat AIDS di Indonesia diperkitakan mencapai 35.000 orang.

Sebagaimana yang pernah dialami oleh Australia data-data di atas tentunya hanya data yang muncul dipermukaan saja, sehingga jumlah tersebut diduga jauh lebih tinggi mengingat banyaknya penderita HIV yang tidak menyadarinya karena tidak memeriksakan diri.

Kampanye kesadaran dan pendidikan terkait HIV/AIDS di Indonesia. Sumber: www.sbs.com.au
Kampanye kesadaran dan pendidikan terkait HIV/AIDS di Indonesia. Sumber: www.sbs.com.au
Program pengobatan dan pengendalian AIDS  dengan anti-retroviral yang diterapkan Australia  memang memerlukan  biaya dan keseriusan pemerintah dalam menanggulangi epidemik AIDS ini.  Keberhasilan ini juga didukung oleh program jaminan kesehatan yang memadai  yang diberikan oleh Negara.

Paling tidak Indonesia dapat mempelajari program dan keberhasilan Australia dalam menanggulangi AIDS dan  mengendalikan HIV dan AIDS di Indonesia. Hal ini tentu saja  tidak mudah dilakukan mengingat tantangan, fasilitas  dan situasinya yang berbeda dan diperkirakan lebih berat.

Sumber: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun