Mencermati sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Australia memang sangat menarik karena awal masuknya Islam terkait erat dengan sejarah Indonesia terutama kerajaan Gowa di Sulawesi
Awal masuknya Islam
Pada umumnya orang mengenal sejarah bagaimana Kapten Cook menemukan Australia pada tahun 1770. Catatan sejarah pendaratan orang kulit putih inilah yang paling banyak mendominasi sejarah kolonialisasi Australia. Namun banyak orang tidak mengetahui atau bahkan cenderung mengabaikan sejarah masuknya Islam yang lebih awal dari masuknya orang kulit putih di Australia.
Sejarah masuknya Islam di Australia sangat erat hubungannya dengan Indonesia. Dokumentasi sejarah itu dapat kita lihat di museum maritime di Darling Harbour Sydney yang mendokumentasikan masuknya para pelaut Indonesia ke Australia 100 tahun sebelum Kapten Cook mendarat “menemukan” Australia.



Sejarah juga mencatat bahwa sebelum dimulai pencarian teripang di tahun 1600 an, diduga masuknya pelaut Sulawesi ke Australia sudah dimulai pada tahun 1500 an. Hal ini ditunjukkan dengan adanya catatan sejarah bahwa suku aborigin Yolngu yang menghuni bagian timut laut Australia yaitu Arnhem Land telah melakukan kontak dengan orang Makassar.
Saat itu kerajaan Gowa memasukkan bagian ujung benua Australia utara ke dalam peta kerajaan Gowa. Kejayaan kesultanan Gowa ini menurun saat Belanda masuk ke Indonesia dan menekan kerajaan ini dan akhirnya menguasai kerajaan ini pada tahun 1660 an.
Dalam catatan sejarah kedatangan orang Bugis di Australia terjadi dan diterima dengan damai dan hubungan orang aborigin dengan orang asing dari Sulawesi ini berlangsung berabad abad. Dalam beberapa kesempatan tercatat juga bahwa orang Aborigin pernah berkunjung dan dibawa dengan perahu Bugis ke pulau Sulawesi dan kembali lagi ke Australia., bahkan bahasa Makassar juga diserap menjadi bagian dari bahasa Aborigin.


Perkembangan Islam
Selain catatan sejarah masuknya pencari teripang dari Sulawesi ke Australia, ada satu era yang dianggap cukup signifikan terkait sejarah masuknya Islam di Australia, yaitu ketika di tahun 1860 an sebanyak 3000 pemelihara dan penunggang unta dari Afghanistan dan India masuk ke Australia untuk mengembangkan unta di wilayah terisolir Utara Australia. Dalam perkembangannya orang Afghanistan ini akhirnya bekerja membangun rel kereta api yang menghubungkan Port Agusta dengan Alice Spring.

Sejak era tersebut muslim di Australia tumbuh pesat sebanyak 35% atau sekitar 53.000 orang. Sampai dengan tahun 1996 tercatat sebanyak 280.000 muslim di Australia dengan 60 latar belakang etnis yang berbeda.
Hasil sensus tahun 2011 menunjukkan bahwa jumlah penduduk muslim di Australia mencapai 2,3%, yaitu sebanyak 467.300 orang. Namun diperkirakan jumlahnya lebih banyak karena banyak orang yang dalam sensus ini tidak menyatakan identitas agamanya, sehingga diperkirakan jumlah penduduk muslim Australia mencapai 2,4% pada tahun 2010.
Dalam kurun waktu 2006-2011 diperkirakan terjadi peningkanan jumlah muslim di Australia mencapai 39,9%. Data sensus tahun 2011 menunjukkan bahwa sebanyak 37,6% dari muslim Australia lahir di Australia dan 39% lainnya lahir di negara Lebanon, Pakistan, Afghanistan, Turkey, Bangladesh, Iran, Iraq, Indonesia dan India. Secara keseluruhan muslim di Australia berasal dari 183 negara.
Pada tahun 2012 diperkirakan jumlah penduduk muslim Australia mencapai 476.000 orang dengan jumlah masjid mencapai 340 mesjid.
Tantangan
Data yang dikeluarkan oleh the university's International Centre for Muslim and non-Muslim Understanding (MnM) pada tahun 2015 menunjukkan bahwa pada tahun 2050 diperikakan jumlah penduduk muslim dunia mencapai 2,7 milyar, yaitu mencapai 29,7% dari penduduk dunia. Saat itu India akan tercatat sebagai negara yang memiliki jumlah muslim dunia terbesar. Pada tahun 2070 diperkirakan jumlah penduduk muslim dunia akan melewati jumlah penduduk Kristen dunia. Pada tahun 2050 diperkirakan jumlah penduduk yang beragama Kristen di Australia menurun dari 67,3% menjadi 47,0%.
Keberadaan muslim di Australia memang tidak terlepas dari perkembangan Islam di belahan dunia lainnya terutama akhir akhir ini terkait dengan tekad dunia memerangi ISIS. Sentimen anti muslim di Australia memang meningkat seiring dengan berkembangnya masalah terorisme dunia termasuk Australia.

Bahkan salah satu pemenang pemilu Australia minggu lalu senator terpilih Pauline Henson secara terbuka menyatakan kekhawatiran dan ketidaksukaan dirinya terhadap Islam, pendatang Islam dan pendatang Asia di Australia.
Tantangan utama umat muslim di Australia saat ini adalah bagaimana menghilangkan sigma bahwa Islam itu identik dengan kekerasan dan terorisme. Ulah segelintir orang yang mengaku Islam dalam melakukan tindak kekerasan dan terorisme di Australia dan di luar Australia memang berpengaruh besar terhadap sikap pemerintah Australia terhadap warga muslim dengan memperketat dan memperberat hukuman bagi orang yang merencanakan maupun yang terlibat terorisme.
Terlepas dari masalah utama tersebut, tampaknya dengan sikap sebagian besar umat muslim Australia menjalankan agama dengan penuh damai, Islam di Australia akan terus berkembang dengan pesat di masa mendatang.
Selamat Iedul Fitri, maaf lahir bathin
Sumber: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh, Delapan, Sembilan, Sepuluh
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI