Tantangan
Di tengah tengah mewabahnya berbagai penyakit, penggunaan vaksin secara massal di negara negara berkembang  masih mengalami berbagai kendala.  Kendala tersebut antara lain:
- Vaksin yang dikembangkan dengan menggunakan teknologi canggih masih mahal dan tidak terjangkau. Contoh : Vaksin DNA untuk HIV/AIDS dan  malaria
- Penggunaan antibiotik secara berlebihan dan secara serampangan telah meningkatkan resistensi bakteri pathogen terhadap antibiotik, seperti misalnya Salmonella typhi dan Mycobacterium tuberculosis). Â
- Munculnya bakteri pathogen baru  yang berbahasa seperi Strain H5/N1 di Hong Kong dan virus Nipah di Malaysia.
- Kegagalan uji coba tahap III vaksin oral kolera yang tidak memberikan kekebalan yang mencukupi. Â Demikian juga dengan uji coba vaksin Malaria (Spf66) di Asia dan Afrika yang tidak memuaskan hasilnya.
- Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat dan juga laju urbanisasi yang tinggi mengakibatkan lebih menyebarnya bakteri pathogen.
- Krisis ekonomi yang banyak melanda negara berkembang diprediksi akan meningkatkan angka kematian, kekurangan kebutuhan dasar dan perang saudara diperkirakan berdampak besar dalam memicu wabah penyakit.
- Kekurangan fasilitas pengobatan, sulitnya medan, faktor ekonomi dan politik serta sosial budaya seringkali menjadi hambatan dalam penerapan program imunisasi masal.
Berdasarkan uraian di atas kita mendapat gambaran bahwa efektivitas suatu program imunisasi dipengaruhi oleh banyak hal dan tidak semata mata oleh kualitas vaksin saja. Â Saat ini meningkatnya rataan harga vaksin di negara berkembang yang tadinya hanya sekitar Rp. 13.500 per anak pada tahun 2001 meningkat menjadi Rp. 210.000 (untuk anak laki laki) dan Rp. 350.000 (untuk anak perempuan) pada tahun 2014 jelas menjadi kendala utama
Kedelapan hal  tersebut  yang harus dipenuhi adalah:
- Kebijakan, standarisasi  dan panduan  pengunaan yang jelas
- Tata pamong, organisasi dan manajemen yang baik
- Kualitas SDM yang memadai
- Manajemen logistik, pengadaan dan penyimpanan vaksin yang baik
- Distribusi vaksin yang baik
- Melakukan komunikasi dan kerjasama dengan masyarakat
- Pangkalan data vaksinasi yang memadai
- Pembiayaan yang berkelanjutan.
Semakin  mahalnya harga vaksin dengan berjalannya waktu memang merupakan permasalahan tersendiri bagi masyarakat sekaligus membuka peluang pemalsuan vaksin.  Oleh sebab itu,  ke depan tentunya pemerintah memiliki kewajiban untuk memberikan subsidi terhadap harga vaksin kepada masyarakat yang lebih luas jika menginginkan program imunisasi dapat sukses di tingkat nasional terutama untuk melawan  penyakit penyakit yang banyak memakan korban jiwa.
Sumber: Satu, Dua, Tiga, Empat, lima, Enam, tujuh, delapan, sembilan, sepuluh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H