Dengan berjalannya waktu ternyata penetapan Paskah ini sedikit mengalami perubahan pada tahun 1583 A.D. yaitu ketika tabel penentuan bulan purnama (Ecclesiastical Full Moon) ditetapkan secara permanen dan sejak itu digunakan sebagai patokan penentuan Paskah.
Berdasarkan tabel Ecclesiastical, purnama Paschal jatuh bertepatan pada bulan purnama Ecclesiastical setelah tanggal 20 Maret. Jadi di kalangan Western Christianity Paskah dirayakan pada hari minggu setelah bulan purnamaPaschal.
Bulan purnama Paschal dapat terjadi bervariasi sekitar 2 hari dari tanggal bulan purnama yang sesungguhnya, yaitu jatuh pada kisaran tanggal 21 Maret sampai dengan tanggal 18 April.
Berdasarkan penentuan tersebut terdapat perbedaan penentuan perayaan Paskah bagi Western Christianity setiap tahunnya yang waktunya jatuh pada kisaran antara tanggal 22 Maret sampai dengan tanggal 25 April.
Hal lain yang juga menarik terkait dengan penetapan tanggal Paskah ini adalah penetapan Paskah yang tercantum pada Britain enacted an Easter Act tahun 1928 yang menyebutkan bahwa perayaan Paskah ditetapkan pada minggu pertama atau jatuh pada hari Sabtu kedua di bulan April. Namun aturan ini ternyata tidak pernah diterapkan sejak disetujui.
Rujukan : satu,dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H