[caption caption="Devisa utama Bhutan berasal dari sektor turisme Himalaya. | Foto: www.bhutan-explorer.com"]
Bhutan juga saat ini sedang mencari berbagai alternatif untuk menghasilkan energi ramah lingkungan seperti energi matahari dan angin untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi tenaga hidro.  Walaupun kapasitasnya masih di bawah kapasitas energi hidro, energi matahari dan energi  angin telah berkontribusi pada pasokan energi  ramah lingkungan Bhutan.
Pelajaran yang dapat diambil
Walaupun program Bhutan dalam menghasilkan energi ramah lingkungan tidak sepenuhnya bebas masalah, namun visi pemerintah Bhutan untuk mengembangkan energi ramah lingkungan ini perlu diapresiasi dan menjadi perhatian bagi Indonesia.
Kebutuhan energi Indonesia yang sangat besar memang memerlukan visi pengembangan energi masa dengan yang lebih tajam. Â Ketergantungan Indonesia pada energi fosil yang sangat besar seharusnya sudah mulai secara serius dikurangi dengan membangun pembangkit listrik ramah lingkungan dalam skala besar.
Dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil ini diperlukan komitmen yang sangat kuat dari pemerintah yang dituangkan dalam program pembangunan jangka panjang yang disertai alokasi anggaran  yang memadai.
Pengembangan sumber eneri alternatif seperti dari biji jarak, air, uap, angin dan matahari memang sudah dilakukan namun kebanyakan masih dalam skala kecil. Mengingat potensi sumber energi alternatif yang dimiliki oleh Indonesia sangat besar, sudah waktunya Indonesia secara serius melakukan gerakan pemanfaatan sumber energi alternatif untuk kebaikan di masa mendatang.
Rujukan :satu, dua, tiga,empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H