Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengenang 5 Tahun Gempa Bumi dan Tsunami Fukushima

12 Maret 2016   04:34 Diperbarui: 12 Maret 2016   09:07 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Seorang perempuan berdoa dan menaruh bunga di pantai untuk mengenang korban gempa dan tsunami Fukushima. | Photo: AFP: TORU YAMANAKA"][/caption]Lima tahun lalu tepatnya tanggal 11 maret 2011  hari Jumat pukul 2.46 sore waktu setempat wilayah timur laut Jepang dilanda gempa dasyat dengan kekuatan 9 SR. Pusat gempa saat itu berada di daerah laut 75 km sebelah timur Tohoku dengan kedalaman 24 km di bawah permukaan. Gempa dasyat tersebut berlangsung selama 6 menit.

[caption caption="Pusat gempa Fukushima. | Sumber: USGS"]

[/caption]Satu jam setelah terjadinya gempa, gelombang tsunami pertama dengan ketinggian 39 meter mulai menghantam pantai di wilayah Miyako city dan selanjutnya gelombang tsunami yang berlapis lapis ini menerjang masuk ke daratan sampai sejauh 10 km mencapai kota Sendai. Akibat tsunami ini, banjir terjadi dan mencapai luasan wialayah 561 km persegi.

[caption caption="Gempa Fukushima menyebabkan celah di dasar laut pantai Jepang. | Photo : Norio Miyamoto, JAMSTEC"]

[/caption]Gempa yang terkenal dengan sebutan gempa Fukushima ini terkadi akibat tumbukan dua lempeng teknonik yaitu lempeng pasifik yang menindih lempeng Eurasia. Pergeseran lempeng bumi saat itu tergolong cukup besar mencapai 50 meter sehingga menimbulkan gempa bumi dan tsunami yang dasyat.

[caption caption="Jejak perjalanan tsunami akibat gempa Fukushima. | Sumber:NOAA/NWS"]

[/caption]Gelombang dasyat tsunami ini terus bergelora mencapai Alaska, Hawaii dan Chile. Di Chili yang jaraknya dari kejadian gempa sejauh 17 ribu km terjadi tsunami setinggi 2,2 m ketika mencapai wilayah pantai.

Pengaruh gempa dasyat ini dirasakan juga oleh negara-negara lain sampai dengan cakupan mulai dari pantai Norwegia sapai antartika, sedangkan tsunami yang dihasilkan membawa sampah sampai ke pantai Amerika Utara 2 tahun setelah kejadian. Diperkirakan gempa dasyat dan tsunami ini membuat sebanyak 5 juta ton sampah masuk ke laut. Bahkan pecahan kapal Ryou-Un Maru yang berasal dari Hokaido pada tahun 2012 ditemukan di Alaska.

[caption caption="Wilayah Sukuiso seminggu setelah dilanda tsunami. | Photo : Dylan McCord. U.S. Navy"]

[/caption]Menurut kantor berita Jepang NHK gempa ini memakan korban hampir mencapai 20 ribu orang dan sampai saat ini masih sekitar 2500 orang yang belum ditemukan. Sampai dengan peringatan 5 tahun gempa Fukushima ini sebanyak 230 ribu orang kehilangan rumah dan masih tinggal di tempat penampungan sementara.

Disamping dampak gempa dan tsunami yang sangat dasyat ini bencana alam lanjutan yang menlanda wilayah ini adalah kebocoran nuklir dari pembangkit tenaga listrik nuklir Fukushima Daiichi. Sampai saat ini pembangkit tenaga nuklir Fukushima Daiichi masih menimbulkan masalah pencemaran lingkungan. Setiap harinya sekitar 300 ton dari air yang digunakan untuk mendinginkan reaktor ini terus merembes ke laut pasifik.

[caption caption="Gempa Fukushima menyebabkan kebocoran radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi. | Photo: news-images.vice.com"]

[/caption]Pada tahun 2014 dan 2015 berdasarkan analisa radioaktif yang diambil dari air laut di wilayah pantai Amerika Utara, Canada dan California ditemukan jejak kontaminasi radiasi level rendah dari isotop radioaktif Cesnium 134 dan cesnium 137 yang berasal dari kebocoran reaktor Fukushima.

Kebocoran nuklir dari pembangkit tenaga nuklir Fukushima ini diakibatkan karena melelehnya 7 pembangkit nuklirnya akibat kehilangan tenaga pendingin yang menjadikan tragedi kebocoran radiasi nuklir ini merupakan yang terbesar kedua setelah peristiwa Chernobyl di Rusia. Tidak pelak lagi pembangkit listrik tenaga nuklir yang selama ini menjadi andalan sumber energi Jepang dievaluasi total standard keamanannya.

Secara keseluruhan pemerintah Jepang menyatakan bahwa kerugian material yang ditimbulkan oleh gempa dan tsunami Fukushima ini mencapai $300 Milyar.

Jika dibandingkan dengan gempa bumi dan tsunami yang melanda aAceh pada tahun 2004 yang berkeuatan 9,1 SR yang memakan korban 230 ribu orang, jumlah korban yang meninggal pada gempa dan tsunami Fukhusima 10 kali lebih sedikit. Hal ini disebabkan karena adanya sistem peringatan dini, kesiapan orang dan kualitas bangunan serta tanggul-tanggul disepanjang pantai yang dibangun untuk mengantisipasi gemba dan tsunami oleh pemerintah Jepang.

Sistem peringatan dini yang dibangun oleh pemerintah Jepang memang sangat membantu warga dalam menyelamatkan diri jika terjadi gempa besar. Ketika peristiwa gempa Fukushima terjadi penduduk Tokyo misalnya mendapat peringatan terkait gempa dan kemungkian tsunami melalui handphone.

Menatap ke depan

Kepedihan akibat kehilangan keluarga dan kerabat masih tampak jelas pada keluaraga yang ditinggalkan saat peringatan gempa hari jumat lalu waktu Jepang. Tetes air mata masih deras mengalir dan kabut kepedihan terus meliputi wajah mereka.

Seorang pria yang diwawancarai oleh TV NHK menyatakan penyesalannya karena sebagai kepala keluarga seharusnya dia dapat melindungi ayah, ibu istri dan anak-anaknya tercintanya, namun saati ini dia kehilangan semuanya tanpa mampu berbuat apa-apa mencegahnya. Kepedihan itu tampak sekali tergores di raut wajahnya.

[caption caption="Mengenang dan menatap ke depan itulah prinsip orang Jepang dalam menyikapi bencana gempa dan tsunami Fukushima. |Photo: AFP/Jiji Press"]

[/caption]Gempa dan tsunami itu demikian dasyat akibatnya. Sampai saat ini masih banyak orang yang mengais bekas reruntuhan rumahnya untuk mencari benda-benda kenangan dari anak dan istri yang dicintainya sambil terus berharap mendapat kabar dari orang yang hilang.
Pemerintah Jepang memang telah berusaha bangkit membangun wilayah yang terkena gempa dan tsunami serta menggulangi dampak radiasi. Dengan kejadian gempa Fukushima, keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir tidak saja menjadi perhatian pemerintah Jepang saja namun telah mengubah standard keamanan sistem pembangkit tenaga listrik dunia.

Rujukan : Satu, dua, tiga, empat, lima

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun