Sistem peringatan dini yang dibangun oleh pemerintah Jepang memang sangat membantu warga dalam menyelamatkan diri jika terjadi gempa besar. Ketika peristiwa gempa Fukushima terjadi penduduk Tokyo misalnya mendapat peringatan terkait gempa dan kemungkian tsunami melalui handphone.
Menatap ke depan
Kepedihan akibat kehilangan keluarga dan kerabat masih tampak jelas pada keluaraga yang ditinggalkan saat peringatan gempa hari jumat lalu waktu Jepang. Tetes air mata masih deras mengalir dan kabut kepedihan terus meliputi wajah mereka.
Seorang pria yang diwawancarai oleh TV NHK menyatakan penyesalannya karena sebagai kepala keluarga seharusnya dia dapat melindungi ayah, ibu istri dan anak-anaknya tercintanya, namun saati ini dia kehilangan semuanya tanpa mampu berbuat apa-apa mencegahnya. Kepedihan itu tampak sekali tergores di raut wajahnya.
[caption caption="Mengenang dan menatap ke depan itulah prinsip orang Jepang dalam menyikapi bencana gempa dan tsunami Fukushima. |Photo: AFP/Jiji Press"]
Pemerintah Jepang memang telah berusaha bangkit membangun wilayah yang terkena gempa dan tsunami serta menggulangi dampak radiasi. Dengan kejadian gempa Fukushima, keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir tidak saja menjadi perhatian pemerintah Jepang saja namun telah mengubah standard keamanan sistem pembangkit tenaga listrik dunia.
Rujukan : Satu, dua, tiga, empat, lima
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H