Keberhasilan para peneliti ini didasarkan atas penemuan mereka pada tahun lalu yang terkait dengan mekanisme penentuan jenis kelamin pada nyamuk. Dengan mengunakan teknik ini gen yang akan menentukan nyamuk menjadi jantan dapat diintroduksi ke populasi nyamuk sehingga dapat mengubah populasi nyamuk menjadi populasi semuanya menjadi nyamuk jantan dan juga nyamuk transgender saja.
Teknologi menghasilkan nyamuk transgenser ini diharapkan akan berdampak besar dalam membantu mengendalikan  penyebaran virus Zika, karena apabila nyamuk hasil rekayasa genetik ini disebar dialam akan dapat kawin secara normal namun keturunan nyamuk hasil perkawinan ini hanya akan berjenis kelamin jantan dan transgender saja, sehingga nyamul ini tidak menggigit manusia dan tentunya tidak berperan dalam menyebarkan virus Zika ini.Â
Teknologi ini juga dapat digunakan untuk mengendalikan malaria dengan menghasilkan nyamuk-nyamuk mandul sehingga tidak dapat berkembang biak di alam.
Kini harapan dunia tertumpu pada nyamuk transgender dalam mengendalikan virus Zika yang telah membuat khawatir kita semua. Â
Ilustrasi Judul : Melalui teknik transgender nyamuk betina Aedes aegypti pembawa virus Zika dapat diubah jenis kelaminnya menjadi nyamuk jantan yang tidak berbahaya. sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H