[caption caption="sumber"][/caption]
Keberhasilan Australia dalam melakukan kampanye anti rokok memang patut diacungi dua jempol. Sebagai contoh data di negara bagian New South Wales terkait dengan angka perokok yang baru saja dikeluarkan menunjukkan bahwa penurunan jumlah perokok dewasa mencapai 70% dalam kurun waktu 20 tahun.
Tidak hanya sampai disitu saja keberhasilannya, angka perokok muda juga berhasil ditekan, yaitu hanya 6,7% pada tahun 2014 yang masuk dalam kategori perokok berat, sedang dan ringan.
Dua puluh tahun yang lalu jumlah angka perokok pada kisaran usia 12-17 tahun mencapai 23,5% namun angka tersebut turun dengan sangat tajam yang hanya mencapai 6,7% pada tahun 2016. Sementara itu umur pertama kali merokok pada 20 tahun lalu adalah 14 tahun, namun saat ini bergeser menjadi 16 tahun.
Keberhasilan Australia dalam menekan angka perokok ini tentu saja mengundang pertanyaan sekaligus penasaran karena banyak negara di dunia justru sangat sulit menekan angka perokok, bahkan di banyak negara justru angka perokoknya terus meningkat terutama dikalangan generasi muda.
Ada tiga faktor besar yang menunjang keberhasilan Australia dalam melakukan kampanye anti rokok, yaitu : peningkatan harga rokok yang sangat signifikan, pembuatan kemasan rokok polos dan kampanye pendidikan anti rokok. Sedangkan faktor lain yang berkontribusi besar dalam penurunan jumlah perokok ini adalah perluasan zona bebas rokok dan juga mempersempit tempat-tempat penjualan rokok.
Â
Peningkatan harga rokok berkontribusi dalam menurunkan jumlah perokok. sumber
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berhenti merokok selagi masih muda memberikan dampak besar bagi pengurangan angka perokok di seluruh kategori umur. Keberhasilan industri rokok untuk meningkatkan produksinya memang sangat tergantung pada jumlah perokok baru untuk mengimbangi pengurangan angka perokok pada kelompok usia yang lebih tua baik karena berhenti merokok atau mengalami kematian.
Upaya pemerintah berikutnya adalah melakukan monitoring pada anak-anak muda yang menghabiskan waktunya untuk bermain video game, mengingat setiap 4 jam bermain video game maka resiko ketertarikan pada rokok meningkat sebesar 8%, karena hampir 42% video game yang populer saat ini mengandung adegan merokok.
Penuruan angka perokok ini tentu saja menggembirakan pemerintah Australia karena berhasil menyelamatkan milyaran dollar uang pajak yang dialokasikan untuk pelayanan kesehatan dan pengobatan penyakit yang terkait dengan rokok ini.
Sebaliknya keberhasilan Australia menurunkan angka perokok itu menjadi mimpi buruk bagi industri rokok, bahkan dapat dikatakan industri rokok di Australia kini mengalami masa resesi yang panjang.
Ilustrasi judul : salah satu kampanye anti rokok. sumber
Rujukan:
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H