Dalam terori penyebaran populasi, hipotesis terakhir ini memang dapat diterima karena dalam suatu populasi kecil yang terisolasi terdapat kemungkinan gen-gen ekstrim yang resesif terekspresi dan meningkat frekuensinya. Kekerdilan merupakan salah satu kelainan genetik yang diturunkan yang memungkinkan populasinya terkonsentrasi pada salah suatu kelompok manusia.
Â
Hal lain yeng menarik terkait manusia kerdil Flores ini adalah ditemukannya peralatan yang terbuat dari batu yang berumur 880.000 tahun oleh tim peneliti Wollongong University, Australia dan tim peneliti Institute Survei Geologi Bandung. Temuan ini menggugurkan teori bahwa pulau Flores baru dihuni manusia sekitar 120.000 tahun lalu.
Publikasi ilmiah yang baru diterbitkan minggu lalu memperkuat hipotesis bahwa manusia kerdil Flores berevolusi dari manusia Jawa Homo erectus. Pengecilan ukuran tubuh dan otak manusia kerdil Flores diakibatkan oleh terekspressinya gen kerdil akibat dari terisoloasinya populasi tersebut sebagaimana hipotesis yang telah dikemukakan di atas.
Ketua tim peneliti Jepang, Professor Yousuke Kaifu dari the National Museum of Nature and Science Tokyo menyatakan bahwa dengan ditemukannnya peralatan manusia purba di wilayah pulau Flores yang telah berumur 1 juta tahun lalu, diperkirakan manusia kerdil Flores mengalami kelangkaan sekitar 13.000 tahun lalu. Terdapat kemungkinan bahwa manusia kedil Flores ini pernah berinteraksi dengan manusia modern yang diperkirakan berasal dari Afrika yang masuk ke Australia sekitar 50.000 tahun lalu.
Pertanyaan yang muncul adalah apakah kedatangan manusia modern ini justru memusnahkan manusia kerdil Flores melalui genosida atau penyebaran penyakit, atau justru sebaliknya manusia modern ini menyukai manusia kerdil Flores dibanding dengan memeranginya sehingga terjadi interaksi genetik yang berkontribusi pada manusia modern yang ukurannya lebih besar, yaitu Homo sapiens?
Dengan membandingkan struktur gigi sebanyak 490 Homo sapiens, Kaifu menyimpulkan bahwa gigi manusia purba sebagian masih primitif dan sebagian sudah modern, sedangkan struktur gigi manusia kerdil Flores berbeda dan bukan hanya sekedar dari bentuk dan susunan gigi manusia modern yang mengalami pengecilan.
Â
Gigi manusia kerdil Flores tidak sama dengan gigi manusia modern, sehingga memunculkan teori bahwa manusia kerdil Flores mengalami deformasi bukan merupakan spesies baru. Gigi manusia kerdil Flores juga tidak sama dengan gigi manusia modern pertama seperti Australopithecus dan Homo habilis.