Menanggapi hasil studi terakhir ini, mengkonsumsi daging merah memang sebaiknya dilakukan dalam batas moderat disertai dengan diet seimbang yang melibatkan bahan makanan yang kaya akan serat seperti buah-buahan dan sayuran, serta olah raga. Mengingat adanya bukti yang sangat kuat terkait hubungan antara mengkonsumsi daging olahan dengan kanker, sudah selayaknya kita mulai mengurangi konsumsi daging olehan seperti sosis, dendeng, daging kering, abon dll.
Di Indonesia disamping daging yang perlu diwaspadai adalah daging olahan yang ditambahkan pengawet dan perwarna yang berbahaya seperti borak, formalin dan pewarna industri yang bukan untuk dikonsumsi. Penambahan bahan-bahan ini ke dalam daging tentu saja akan meningkatkan resiko terjadinya kanker terkait dengan konsumsi daging olahan dan non olahan ini.
Catatan Q&A terkait press release WHO ini dapat dilihat DI SINI
Sumber : WHO
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H