Bakteri Wolbacia (warna hijau) dalam sel telur nyamuk Aedes Aegyti. Photo: http://www.eliminatedengue.com
Nyamuk-nyamuk yang sudah diinfeksi dengan bakteri ini akan menghasilkan telur dan menetas menjadi nyamuk yang juga terinfeksi bateri Wolbachia. Selanjutnya diharapkan nyamuk-nyamuk ini akan kawin dengan nyamuk liar sekaligus menyebarkan bakteri Wolbachia ke nyamuk liar untuk mengeliminasi virus dengue.
Mekanisme inilah yang saat ini digunakan untuk mengeliminasi nyamuk Aedes aegypti. Ada dua strain bakteri Wolbachia yang digunakan, yaitu strain wMel dan wMelPop. Setiap strain memiliki pengaruh yang sedikit berbeda terhadap kelangsungan hidup nyamuk Aedes aegypti. Dengan tingkat keamanan dan juga efektifitasnya dalam memblokir virus dengue di dalam tubuh nyamuk, metode alami yang ramah lingkungan ini sangat efektif digunakan untuk mengeliminasi penyebaran demam berdarah.
Pelepasan nyamuk Aedes aegypti yang telah diinfeksi bakteri Wolbachia merupakan solusi jangka panjang yang aman, murah dan mudah untuk mengurangi dampak penyebaran virus dengue terutama untuk negara-negara berkembang.
Bagaimana efektivitasnya di lapangan?
Saat ini program pelepasan nyamuk yang sudah diinfeksi bakteri Wolbachia sudah dilakukan bebrapa lama di wilayah utara Australia. Program pelepasan nyamuk ini tidak saja menjadi program pemerintah, namun juga melibatkan partisipasi kerluarga dan masyarakat luas.
Dampak program elmiminasi demam berdarah ini sudah nyata. Di wilayah ini kejadian demam berdarah menurun secara drastis dan sudah jarang terjadi. Diharapkan dalam waktu dekat wilayah Townville dapat dinaytakn daerah bebas demam berdarah.
Dalam jumlah terbatas nyamuk-nyamuk yang sudah diinfeksi dengan bakteri Wolbachia ini sudah dicobakan di Vietnam, Indonesia dan Brazil sebagai bagian dari upaya untuk menanggulangi maslah demam berdarah di dunia. Jika uji coba pelepasan nyamuk ini berhasil di Indonesia, maka akan menjadi angin segar dalam mengurangi penyebaran demam berdarah di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H