Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy featured

Memerangi Demam Berdarah dengan Bakteri Wolbachia

29 Agustus 2015   06:19 Diperbarui: 12 Februari 2016   20:05 1892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aedes aegypti nyamuk penyebar virus dengue. Photo : http://homeopathyplus.com.au

Saat ini diperkirakan setiap tahunnya ada sebanyak 390 juta orang di dunia yang terkena demam berdarah dengan wilayah penyebarannya meliputi lebih dari 100 negara. Demam berdarah memberikan dampak yang luar biasa terutama di negara-negara berkembang baik dari segi penurunan produktivitas, biaya kesehatan sampai kepada kehilangan nyawa.

Wilayah penyebaran demam berdarah dunia. Sumber: http://aphs.worldnomads.com


Mungkin banyak orang yang mengira Australia bebas dari demam berdarah, namun pada kenyataannya di wilayah utara Australia yang beriklim tropis seperti misalnya Townsville juga mengalami masalah terkait demam berdarah ini. Bahkan di wilayah endemis, demam berdarah dikategorikan sebagai salah satu penyakit yang menjadi prioritas pemerintah untuk ditangani.


Tahun lalu pemerintah negara bagian Northen Territory melalui meluncurkan program eliminasi demam berdarah dengan cara alamiah yaitu menginfeksi nyamuk penyebar demam berdarah Aedes aegypti dengan menggunakan bakteri Wolbachia. Dengan menginfeksi telur nyamuk Aedes aegypti, maka perkembanganbiakan nyamuk penyebar virus penyebab demam berdarah ini dapat dikendalikan.

Gejala demam berdarah. Ilustrasi : en.wikipedia.org

Bakteri Wolbachia umumnya hidup di sel dalam tubuh serangga dan disebarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui telur serangga. Diperkirakan bakteri Wolbachia ini ditemukan pada 60% dari spesies serangga yang jumlahnya 2-5 juta, termasuk nyamuk yang biasanya menggigit manusia. Namun sayangnya ternyata bakteri ini secara alami tidak dijumpai pada sel nyamuk Aedes aegypti.

Bakteri ini memang sudah lama menarik perhatian para peneliti untuk dijadikan musuh alami serangga. Pada tahun 1920 para peneliti sudah menemukan bakteri Wolbachia pipientis dalam ovari dan testis nyamuk jenis Cullex pipiens. Hasil studi pendahuluan ini menunjukkan bahwa bakteri ini tidak berifat pathogen terhadap mamalia dan secara alami bersimbiosis dengan serangga.

Cara penyebaran bakteri Wolbachia pada nyamuk. Sumber : www.eliminatedengue.com

Jika nyamuk jantan Aedes aegypti telah diinfeksi dengan bakteri Wolbachia kawin dengan nyamuk betina yang tidak mengandung bakteria ini, maka nyamuk betina ini akan tetap menghasilkan telur, namun telur ini tidak dapat menetas.

Jika terjadi perkawinan antara nyamuk jantan dan betina yang keduanya sudah diinfeksi dengan bakteri Wolbachia, maka semua keturunannya akan mengandung bakteri Wolbachia. Jika nyamuk betina yang sudah diinfeksi bakteri Wolbachia kawin dengan nyamuk jantan yang tidak terinfeksi, maka semua keturunannya akan terinfeksi Wolbachia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun