Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ketika Kerbau Menjadi Hama di Australia

23 Agustus 2015   05:13 Diperbarui: 23 Agustus 2015   07:59 1888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meledaknya populasi kerbau liar di wilayah Northern Territory Australia kini sudah berubah menjadi hama. Photo: http://trulyaustralia.com

Pemerintah negara bagian Northern Territory, Australia yang wilayahnya berdekatan dengan pulau Timor kini menghadapi masalah besar terkait dengan populasi kerbau yang membludak. Tahukan anda bahwa kerbau yang berkembang di wilayah ini berasal dari Indonesia ?

Introduksi  kerbau ke wilayah Northern Territory terjadi dalam tiga gelombang utama, yaitu pada tahun 1825 ke Melville Island, tahun 1828 ke Port Wellington dan semenanjung Cobourg pada tahun 1938. Semua kerbau yang dimasukkan ke Australia ini berasal dari Indonesia yang pada saat itu masih berada dalam masa pemerintahan kolonial Belanda. Umumnya kerbau-kerbau ini berasal dari Timor, pulau Kisar dan juga Jawa Barat.

Wilayah Northern Territory dimana kerbau menjadi masalah tersendiri. Photo: http://www.aptouring.com.au

 

Habitat yang sangat mendukung menyebabkan meledaknya populasi kerbau liar di Australia. Photo: gdeichmann.photoshelter.com

Pada awalnya kerbau-kerbau ini dipelihara oleh penduduk yang menghuni wilayah ini untuk kebutuhan daging, kulit dan juga untuk mengolah tanah pertanian. Mereka juga mengekspor daging kerbau ke negara lain. Namun ketika  harga daging kerbau menurun tajam, usaha peternakan komersil kerbau ini tidak ekonomis lagi. Saat itu banyak penduduk yang meninggalkan usaha peternakan kerbau dan meninggalkan wilayah ini. Akibatnya kerbau-kerbau ini terlantar dan lepas ke alam bebas.

Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh meledaknya populasi kerbau. Photo : http://www.lrm.nt.gov.au

Dengan kararteristik wilayah ini yang umumnya merupakan wilayah rawa yang sangat luas dengan rumput dan tanaman alami sebagai pakan yang berlimpah, kerbau-kerbau ini ternyata berkembang biak dengan sangat pesat di alam bebas. Pada tahun 1980 an jumlah populasi kerbau liar di wilayah ini mencapai 300.000. Hasil survey terakhir menunjukkan bahwa populasi kerbau saat ini meningkat 4 kali lipat dan sudah menjadi masalah tersendiri bagi lingkungan.

Meledaknya populasi kerbau ini telah merusak lingkungan rawa karena kerbau membuat lubang-lubang untuk berkubang, di samping itu kerbau juga merusak tanaman-tanaman asli yang biasanya tumbuh di wilayah rawa ini, sehingga dikhawatirkan menghadapi masalah degradasi kualitas lingkungan.

Lukisan tua di gua menunjukan hubungan khusus antara masyarakat aborigin dengan kerbau asal Indonesia. Photo : http://www.southeastasiantimes.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun