Donald Trump ternyata bukanlah tong kosong yang asbun. Melihat segala langkah persiapan yang dilakukan dan strategi yang diterapkannya dalam pencalonannya ini, banyak orang menganggap dia adalah seorang yang jenius dan penuh perhitungan.
Aura selebriti yang dimilikinya dan juga sikapnya yang tidak dapat dibeli dan di bully menyebabkan popularitasnya mencuat tajam.
Donald Trump mengangkat Roger Stone seorang polikus kawakan sekaligus penasehat partai republik menjadi penasehat politik terdekatnya. Dia jua membentuk relawan akar rumput yang bertugas menarik suara dari kalangan akar rumput.
Donald Trump juga menyewa Chuck Launder seorang manajer kampanye kawakan yang memenangkan Kaukus Iowa Rick Santorum pada tahun 2012. Dia juga mengekreasikan bus besar berwarna biru dengan label mencolok “Trump” sebagai wahana kampanye kelilingnya.
Di New Hampshire, South Carolina dan Washington dia sudah menggalang kekuatan penasehat politik dan powerbroker kelas berat.
Istri Donald Trump Melania yang kelahiran Slovenia dan juga mantan model merupakan supporter utamanya untuk ikut dalam pelimihan presiden ini. Jika Donald Trump terpilih sebagai presiden, maka Malania akan menjadi first lady kelahiran luar Amerika pertama setelah John Quency Adams menjadi president pada tahun 1825-1829.
Di Iowa Donald Trump bertekad untuk menyamai prestasi Obama yang memenangkan suara di negara bagian ini pada tahun 2008 dengan cara menarik dan memfokuskan perhatiannya pada para pemilih baru.
Dengan strateginya yang penuh perhitungan ini, banyak kalangan yang berpendapat bahwa Donald Trump maju dalam pemilihan ini untuk menang bukan hanya sebagai calon penggembira saja.
Donald Trump atas nasehat dari Roger Stone penasehat politik terdekatnya telah meluncurkan dukumen yang berisikan kebijakan imigrasinya. Dia merencanakan akan membangun tembok perbatasan dengan Mexico di bagian selatan Amerika untuk mencegah imigran gelap masuk ke Amerika.
Memang hanya sedikit yang percaya kebijakannnya ini akan dapat direalisasikan, namun banyak masyarakat Amerika tidak perduli dengan hal tersebut. Banyak masyarakat yang menilai bahwa Donald Trump adalah “a big picture guy” yang mirip dengan Einshower.
Memang waktu jualah yang akan menentukan apakah sosok penuh kontroversi ini akan dapat menembus status quo politik Amerika dan dapat berkantor di Gedung putih. Dibalik cara bicaranya yang blak blakan itu tersirat kejujuran dalam mengungkapkan sesuatu yang selama ini dianggap tabu untuk dibicarakan di depan umum apalagi oleh seorang bakal calon presiden.
Sumber : The Times.