Dalam pernyataan singkatnya Palmer hanya mengatakan bahwa dia menyesal telah membunuh Cecil singa yang sangat terkenal tersebut. Dia mengaku sama sekali tidak mengetahui bahwa singa tersebut adalah Cecil yang dilindungi, dia baru mengetahui setelah menembak mati Cecil dan ternyata Cecil memakai kalung GPS.
Di beberapa negara seperti Afrika Selatan, Namibia dan Zimbabwe singa memang legal untuk diburu asalkan memiliki izin khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat. Singa yang diijinkan untuk diburu adalah singa tertentu yang sudah tua dan tidak mungkin lagi memiliki anak. Contoh lain pada bulan Mei lalu seorang pemburu dari Texas berhasil memburu dan membunuh badak jantan berwarna hitam yang sudah tua di Namibia setelah memiliki ijin berburu dengan membayar sebesar $350.000.
Kematian Cecil memang sangat tragis dan mendapat perhatian luas dunia internasional. Bahkan saat ini sedang dibicarakan di parlemen Eropa untuk membuat aturan untuk melarang total masuknya tropi yang berupa bagian tubuh satwa liar ke Eropa. Selama ini memang masuknya tropi tersebut masih diperbolehkan jika perburuan dilakukan secara legal di negara yang membolehkan perburuan satwa liar.
Tingkah laku dan ketamakan manusia memang seringkali tidak mudah untuk dimengerti dengan akal sehat.
Sumber : AFP, theglobeandmail.com, CNN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H