Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Living Doll Society

18 Juli 2015   07:20 Diperbarui: 18 Juli 2015   08:51 3144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Menurut salah satu pemilik perusahaan yang memproduksi masker wanita dan accesories lainnya mereka adalah laki-laki normal seperti kebanyakan laki-laki, mereka ada yang memiliki pasangan dan keluarga, hanya saja sesekali dalam kurun waktu tertentu memakai masker wanita dan menjelma menjadi sosok kepribadian.


Vanessa salah satu anggota kelompok living doll society ini mengaku bahwa dalam kesehariannya sebagai seorang laki-laki ketika dia berjalan dan ada di taman kota misalnya dia tidak diperhatikan orang karena penampilannya sebagai mana layaknya laki-laki umumnya, namun ketika dia memakai masker wanita maka dia dapat merasakan persaaan yang sangat berbeda dimana semua perhatian orang tertuju pada dirinya dan memandang dirinya. Perasaan seperti inilah yang menurut pengakuannya membuat dirinya bahagia.

Mereka bukanlah kelompok gay walaupun pada saat berperan sebagai wanita banyak pria yang memandangnya dan ada yang tertarik padanya. Kesemuanya ini dilakukan hanya untuk kesenangan saja dengan berperan sebagi wanita.

Robert yang telah mengungkapkan identitasnya ternyata seorang pria berumur 70 tahun. Dia mengaku sebagai laki-laki normal dalam kesehariannya. Ketika dia memakai masker perempuan dan berdiri di depan cermin dia dapat melihat seperti wanita-wanita yang selama ini tertarik pada dirinya untuk berteman dan berdiskusi dengan dirinya. Umumnya wanita yang tertarik pada dirnya ketika dia sebagai laki-laki berusia 70 tahun berumur rata-rata 50-60 an. Dia mengakui sangat sulit bagi dirinya untuk menjalin hubungan yang serius dengan teman wanitanya tersebut. Alasan inilah yang membuatnya merasakan kebahagiaan tersendiri ketika dia berpakaian seperti wanita.

Memang tidak semuanya anggota living doll society ini mengalami semacam kepahitan dalam kehidupan kesehariannya. Joel misalnya yang memiliki pekerjaan sebagai pekerja pada sebuah bar tinggal bersama pacarnya. Joel yang ketika memakai masker perempuan memiliki nama samaran Jessie ini juga mengaku merasakan kesenangan tersendiri ketika dia berpakaian seperti Jessi dan berjalan di perotokoan dan taman-taman dimana banyak orang yang memperhatikannya. Walaupun pacar Joel dapat menerima “kebiasaannya” ini dengan baik, namun bukan berarti tidak ada tantangan ketika Joel berperan sebagai Jessie. Dia merahasiakan “kebiasaannya” ini dari keluarga dan tetangga selama lebih dari 15 tahun.

Cerita lain datang dari Jon seorang ayah dari Minneapolis seorang pekerja operator mobil forklift yang telah memiliki 6 anak . Dia mengaku bahwa masker perempuan telah membuatnya senang namun ikatan dirinya dengan anak-anak perempuan semakin kuat.

Di tempat kerja memang ada yang tau dengan rahasia kehidupannya yang sesekali berpakaian sebagai wanita. Jon bercerai dengan istri pertamanya akibat kebiasaannya ini. Saat ini Joe telah memiliki istri lagi. Jon rupanya tidak sendiri dalam melakukan kebiasaannya ini, dia memiliki seorang teman yang hampir sama dengan situasinya yang memakai nama samara Vanessa berusia 56 tahun yang juga seorang ayah yang memiliki 6 anak.

Pada umumnya kelompok living doll society ini tidak secara terus menerus memakai masker wanita dan pakaian wanita setiap harinya, namun hanya beberapa hari dalam sebulannya. Memang kontroversi masih meliputi kelompok ini mengingat kebiasaannya yang “unusual” ini. Kisah nyata ini kini telah ditayangkan di berbagai stasiun TV di berbagai negara.

Sumber : Daily Mail, SBS

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun