Mohon tunggu...
RR Dewi Pratiwy Sugiharty
RR Dewi Pratiwy Sugiharty Mohon Tunggu... Makeup Artist - Mahasiswi Universitas Teknologi Digital Bandung

saya adalah seorang mahasiswi jurusan Manajemen Universitas Teknologi Digital.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Ninja Xpress Cabang Lengkong

28 April 2024   17:46 Diperbarui: 28 April 2024   18:08 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENERAPAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI NINJA EXPRESS CABANG LENGKONG

Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Peranan manajemen dalam sebuah instansi atau perusahaan baik pemerintah maupun non pemerintah mempunyai tujuan yang telah direncanakan sejak berdiri sesuai  dengan bidangnya. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan berbagai macam usaha dalam pemanfaatan segala sumber daya yang tersedia baik sumber daya manusia maupun sumber daya non manusia.

Beberapa ahli berpendapat tentang manajemen sebagai berikut :

  • Menurut Melayu S.P Hasibuan (dalam Puspitawwti, Ayu, 2019)  manajemen adalah suatu ilmu  dan seni mengatur proses pemamfaatan sumber daya manusia  dan sumber daya lainnya secar efektif dan efisien  untuk mencapai tujuan tertentu.
  • Manajemen menurut James A.F Staner dan Charles Wankel (dalam Puspitawwti, Ayu, 2019) adalah proses pencernaan pengorganisasian seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi.
  • Manajemn menurut Mery Parker Foilet  (dalam Puspitawwti, 2019) manajemen adalah seni untuk menyelesaikan pekejaan melalui orang lain.
  • Dari beberapa definisi tentang manajemen yang telah di kemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses merencanakan, mengarahkan, mengendalikan,dan mengatur aktivitas masing-masing personil dalam rangka usaha mencapai tujuan instansi atau perusahaan dengan menggunakan segala sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.

Disiplin Preventif 

  • Merupakan kegiatan yang dilakukan dengan maksud untuk mendorong para karyawan agar secara sadar mentaati berbagai standart dan aturan, sehingga dapat dicegah berbagai penyelewengan atau pelanggaran. Lebih utama dalam hal ini adalah dapat ditumbuhkan "Self Dicipline" pada setiap karyawan tanpa kecuali. Manajemen juga mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan suatu iklim disiplin preventif dimana berbagai standar diketahui dan dipahami. Untuk memungkinkan iklim yang penuh disiplin kerja tanpa paksaan tersebut perlu kiranya standart itu sendiri bagi setiap karyawan, dengan demikian dicegah kemungkinan-kemungkinan pelanggaran-pelanggaran atau penyimpangan dari standart yang ditentukan.

 Disiplin Korektif

  •  Disiplin ini merupakan kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran yang telah terjadi terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran lebih lanjut. Kegiatan korektif ini dapat berupa suatu bentuk hukuman dan disebut tinfakan pendisiplinan (disciplinary action).

 Disiplin Progresif

  • Disiplin ini berarti memberikan hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang. Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan korektif sebelum hukuman-hukuman yang lebih serius dilaksanakan.

Berdasarkan pendapat di atas perusahaan dapat mengetahui dan membuat aturan yang jelas agar karyawan dapat mematuhi peraturan dan karyawan dapat mengendalikan diri dari tindakan yang dianggap tidak disiplin. Pemberian disiplin kepada karyawan dibutuhkan untuk karyawan yang tidak disiplin, sehingga karyawan tidak melakukan kesalahan yang merugikan dirinya sendiri atau menghambat pekerjaannya. Jadi adanya pemberian disiplin akan mempermudah karyawan untuk menjalankan suatu aturan-aturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai pedoman yang berlaku pada perusahaan.

 

 Faktor pengaruh pemberian kompensasi 

  • Faktor pengaruh pemberian kompensasi, seberapa besar dalam pemberian kompensasi yang diterima oleh karyawan atau pekerja akan mempengaruhi tegaknya disiplin kerja karyawan atau pekerja. Biasanya karyawan akan taat dengan peraturan yang dibuat oleh perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB) apabila karyawan tersebut mendapatkan kompensasi yang memadai atau sesuai dengan kontribusi yang ia berikan kepada perusahaan. Apabila karyawan menerima kompensasi sesuai dengan harapan mereka tentu karyawan atau pekerja akan bekerja dengan tenang, semangat, dan bergairah absensi kehadiran dan pulang akan terjaga dengan disiplin.
  •  Faktor keteladanan pimpinan dalam perusahaan
  • Faktor keteladanan pemimpin sangat penting untuk menegakan disiplin kerja. Karena semua karyawan atau pekerja akan selalu memperhatikan semua sikap seorang pimpinan dalam menjalankan dan menegakkan disiplin kerja, dimulai dari ucapan, tindakan, kehadiran dan lain sebagainya semua ini menjadi panutan semua karyawan atau pekerja pada lingkungan kerjanya. Peran keteladanan pimpinan sangat berpengaruh besar pada lingkungan kerja, bahkan malah mempunyai pengaruh sangat besar bila dibandingkan dengan faktor lainnya.
  • Faktor adanya aturan atau tolak ukur yang pasti akan dijadikan sebagai pegangan.
  • Sebuah perusahaan tidak akan bisa melaksanakan disiplin kerja tanpa adanya aturan yang pasti secara tertulis dan mengikat. Untuk dapat dijadikan pegangan yang kuat secara bersama. Disiplin kerja tidak akan mungkin ditegakkan oleh semua karyawan apabila tidak dibuat secara tertulis atau hanya disampaikan lewat lisan yang sifatnya berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
  • Faktor ketegasan pimpinan dalam mengambil Keputusan
  • Faktor ketegasan pimpinan dalam mengambil Keputusan adalah apabila ada karyawan yang melanggar peraturan disiplin kerja maka sebagai pemimpin harus tegas dan berani dalam mengambil Keputusan untuk tindakan yang sesuai dengan kesalahan atau pelanggaran yang dibuat ileh karyawan.
  • Faktor adanya pengawasan dari pemimpin
  • Faktor adanya pengawasan dari pemimpin, adalah setiap kegiatan pada perusahaan atau organisasi sangat penting dengan adanya pengawasan dan pengarahan. Pengarahan tersebut akan mengarahkan pada karyawan atau pekerja agar dapat melaksanakan tugas sehari-harinya dengan disiplin dan tepat pada waktu yang telah dibuat oleh perusahaan atau organisasi. Dengan adanya pengawasan yang ketat maka seorang karyawan atau pekerja akan terbiasa melaksanakan disiplin untuk melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh perusahaan, dan akan menjalankan sesuai dengan SOP yang ada pada perusahaan atau organisasi itu.
  • Faktor perhatian kepada karyawan
  • Faktor perhatian kepada karyawan, adalah semua karyawan itu mempunyai karakter atau sifat yang beragam, maka karyawan tidak akan puas dengan pemberian kompensasi yang diterimanya walaupun kompensasi itu sangat tinggi, oleh karena itu karyawan atau pekerja masih sangat membutuhkan perhatian dari pimpinan untuk meningkatkan disiplin kerja.
  • Faktor yang mendukung tegaknya disiplin kerja.
  • Faktor yang mendukung tegaknya disiplin kerja adalah suatu kebiasaan-kebiasaan yang bisa mendukung dalam melaksanakan disiplin kerja seperti atasan dan bawahan atau antara sesama karyawan saling menghormati, dan saling mendoakan hal-hal yang baik bila bertemu dilingkungan pekerjaan.
  • Berdasarkan pendapat di atas faktor yang mempengaruhi disiplin kerja dapat ditarik kesimpulan bahwa karyawan yang tidak disiplin dapat dilihat dari sikap seorang pemimpin. Sikap pemimpin akan menjadi panutan bagi karyawan dan dapat berpengaruh secara langsung baik dari sikap pribadi dan sikap dalam kepemimpinan pada perusahaan. Oleh karena itu seorang pemimpin harus menjadi teladan dalam bersikap, sehingga karyawan memiliki sikap disiplin.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun