Mohon tunggu...
Rinto Prayogi
Rinto Prayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang anak dengan satu mimpi untuk sejuta manusia

Terlahir dengan bahu dan tulang punggung yang kuat untuk berusaha sendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Pengorbananmu Ibu

15 September 2020   09:23 Diperbarui: 15 September 2020   09:30 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sembilan bulan sepuluh hari

kau merelakan perutmu untuk kupinjam

semakin ku tumbuh semakin berat perjuanganmu

makan tak nafsu tidur tak nyenyak

tapi apa.. tapi apaa..

tak ada kau berhenti memperdulikanku

tak ada kau sedih dengan kehadiranku

tak ada kau hirau dengan pertumbuhanku

ketika aku lahir.. ketika aku terlahir

kau masih saja meyayangiku

kau masih saja memelukku dengan penuh kasih

kau peluk aku dengan sejuta kebahagiaan

padahal kau tahu.. padahal kau tahu

akulah.. akulah.. yang menyebabkanmu

aku yang menyebabkanmu menjadi sulit

menjadi tak nafsu makan

akulah.. akulah.. aku sang pengganggu tidurmu

akulah.. yang membuatmu harus menahan sakitnya melahirkan

tak mampu aku membalas semuanya

tak mampu aku menghitung sakit mu

ku hanya ingin berterima kasih

atas semua pengorbananmu Ibu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun