Mohon tunggu...
Raden Pucuk Pinus
Raden Pucuk Pinus Mohon Tunggu... -

Hadir dimuka bumi 25 tahun yang lalu. Saat ini giat belajar tentang CSR serta menjalankan program CSR di sebuah perusahaan pertambangan di Indonesia. Berusaha mendorong Corporate untuk menerapkan konsep Triple Bottom Line pada bisnisnya untuk menjaga keseimbangan Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Hobby menulis yang dituangkan dalam Kompasiana serta www.csrbusinessindonesia.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Apakah Keyakinan Bisa di Adili?

29 Juli 2010   13:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:28 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi tadi kembali terjadi bentrok harizontal antar umat muslim dengan warga Ahmadiyah di Desa Manis Lor, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Peristiwa ini bermula dari upaya penyegelan yang dilakukan oleh satpot PP Bupati Kuningan untuk menutup aktifitas yang dilakukan di Masjid Ahmadiyah Desa Manis Lor. Namun, upaya pengenyegelan tersebut gagal.

Masjid Ahmadiyah di Kuningan (google.com)

Peristiwa tersebut seperti bom waktu yang siap meledak kapan saja seperti kasus tabung gas 3 kg. Pemerintah harus bertindak tegas untuk mencegah kekerasan dan konflik harizontal agar tidak menyebar dan memakan banyak korban. Permasalahn ini sudah berlangsung lama dan berlarut larut, namun belum ada tindakan yang nyata dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Pemerintah sepertinnya, terlihat lepas tangan dan membiarkan permasalah ini diselesaikan melalui jalur hukum dan pengadilan. Sekarang yang menjadi pertanyaan besar saya, apakah keyakinan bisa di adili?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun