3. Pada tahap budidaya, hal pertama yang dilakukan petani adalah melakukan penyemaian benih padi. Sebelum dilakukan penyemaian, terdapat perlakuan terhadap benih yaitu dengan merendamnya ke dalam air selama 1 hari, lalu diperam selama 1 hari, setelah itu baru boleh disemai di media penyemaian. Selain penyemaian di lahan, terdapat kelompok tani yang melakukan penyemaian di dapog (terdapat tempat khusus) untuk membantu percepatan masa tanam.
Setelah selesai masa penyemaian sehingga didapatkan bibit siap tanam, hal selanjutnya yang dilakukan adalah pemindahan tanam. Proses pindah tanam masih dilakukan secara manual, dengan membawa bibit ke lahan tanam dan menananmnya dengan bantuan garis untuk memastikan jarak tanam (25 cm x 25 cm).
Setelah dilakukan pemindahan tanam, lalu dilakukan pemupukkan yang dilakukan sekitar 7 HST menggunakan pupuk urea dengan tujuan mempercepat tumbuhnya anakan. Lalu dilakukan juga sanitasi lahan, yaitu pembersihan lahan dari gulma dengan tujuan agar tidak terjadi kompetisi antara tanaman budidaya dengan gulma. Setelah itu, terdapat tahapan pengendalian hama menggunakan pestisida.
Pada tahapan terakhir, adalah tahapan yang paling ditunggu-tunggu petani. Yap! Benar sekali, PANEN!!
Dalam proses memanen, petani sudah tidak menggunakan pemanenan manual, melainkan sudah dibantu dengan alsintan. Proses pemanenan biasanya menggunakan mesin thresher atau combine harcester.
Nah, begitulah temen-temen, sistem produksi padi di Kabupaten Sukoharjo, khususnya wilayah kerja BPP Nguter.
Bagaimana, tertarik membudidayakan padi?
Penulis:
Muhammad Rizal Pancasila (522021025)