ataukan hatiku yang terlalu tajam nan curam,
keras kepala dengan prinsip yang digenggam,
kurang hormat maupun syukur atas kehadirannya
sebagai sayap-sayap kehidupan untuk 19 tahun belakangan?
Tuhan,
Sudikah Kau berikan pelangi sesudah badai panjangku ini?
Bukan karena diriku lemah dengan ujian,
atau latah dengan asam garam kehidupan
Hanya saja diriku tak sudi,
bila masa mudaku hanya penuh dengan kicauan tanpa nilai
Ah, dasar rajungan!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!