Ayat di atas memerintahkan kepada kita agar tidak meninggalkan dzurriat dhi`afa (keturunan yang lemah) baik moril maupun materil. Seolah ingin memberikan anjuran agar selalu memperhatikan kesejahteraan (dalam hal ini secara ekonomi) yang baik dan tdak meninggalkan kesusahan secara ekonomi, nampaknya Al-Qur`an telah jah hari mengajak umatnya untuk selalu memperhatikan kesejahteraan yang salah satu caranya ialah dengan berinvestasi. Dalam ayat lain yang artinya
"Perumpamaan (nafkah yang di keluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan harta nya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yan menumbuh kan tujuh benih (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki, dan Allah Maha luas karunia nya ) lagi Maha mengetahui.( Al-Baqarah 261).
Ayat di atas dapat merupakan contoh kongkrit dari kita berinvestasi yang di mulai dengan habatin wahidatin (sebutir benih) menjadi tujuh benih dan akhir nya menjadi tujuh ratus biji. Nampak nya Al-Qur`an telah memberikan panduan berinvestasi ( walaupun dalam hal ini adalah infaq, yang berdimensi ukhrawi), namun bila banyak orang yang melakukan infaq maka akan menolong ratusan bahkan ribuan orang yang miskin untuk berproduktifitas ke arah yang lebih baik lagi. Nampaknya multiplier effect dari infaq bukan hanya berpengaruh pada akhirat  sajanamun juga mempengaruhi dimensi ukhrawi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H